Lagu ini, awalnya merupakan theme song baru untuk provider Telkomsel. Namun agar bisa didengarkan oleh khalayak luas, "Memilih Aku" pun dirilis sebagai sebuah single.
Dalam versi yang menjadi theme song, "Memilih Aku" dimainkan dengan akustik piano dan orkestra lengkap, serta dibuat lebih grande karena melambangkan sebuah perjuangan dan konsistensi yang menitikberatkan pada kesetiaan.
Sedangkan untuk "Memilih Aku" versi single, dibuat dengan sentuhan electric piano dan rhythm section. Meski demikian, lagu ini tetap dilengkapi juga dengan string orchestra pada bagian klimaksnya agar menjadi lebih dramatis di telinga para pendengar.
Baca juga: Arsy Widianto dan Tiara adu akting di "ArTi Untuk Cinta"
Arsy mengatakan bahwa "Memilih Aku" menggambarkan tentang kesetiaan yang menjadi salah satu nilai terindah dari cinta. Walaupun dipisahkan jarak, ruang, dan waktu, namun sepasang kekasih tetap tulus satu sama lain.
"Alhasil, aku dan Tiara berusaha membawakan lagunya secara jujur dan tulus juga supaya penggambaran emosi dari liriknya bisa benar-benar sampai ke hati para pendengar, apalagi mereka yang relate sama cerita di lagu ini," ujar Arsy dalam siaran resminya dikutip pada Sabtu.
Penggarapan lagu ini pun cukup berkesan, sebab proses produksi lebih banyak dikerjakan di rumah masing-masing dengan bantuan teknologi untuk saling berkomunikasi.
Dengan dirilisnya "Memilih Aku", Arsy dan Tiara berharap dapat menebarkan pesan tentang indahnya sebuah dedikasi, loyalitas, dan kesetiaan. Terlebih, bagi mereka yang sedang mengalami hubungan jarak jauh.
"Semoga banyak yang menikmati lagu baru kita dan banyak yang memilih lagu ini untuk menemani hari-hari mereka sehingga membawa positive vibes bagi mereka yang mendengarnya. Oh ya, lagu ini juga dapat mewakili perasaan mereka yang sedang jatuh cinta supaya terus merasa bahagia," kata Tiara.
Baca juga: Arsy Widianto &Tiara Andini akhiri proyek cinta lewat single "Bahaya"
Baca juga: Arsy Widianto dan Tiara Andini lanjutkan kolaborasi di "Diam-Diam"
Baca juga: Arsy Widianto rilis lagu patah hati "Padamu Luka"
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021