Didampingi Bupati Madiun Ahmad Dawami, menteri kelahiran Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun tersebut, mengecek fasilitas laboratorium tes cepat molekuler (TCM), mengecek ketersediaan obat-obatan untuk penanganan pasien COVID-19, dan berinteraksi dengan pasien COVID-19 melalui CCTV dan telepon dari ruang komando isolasi pasien.
"Alhamdulillah kondisinya sudah bagus. Dari 32 pasien COVID-19 yang ditangani di sini, tersisa dua pasien suami istri dengan kategori gejala ringan. Dan hari ini mungkin sudah bisa pulang ke rumah," ujar Menko Muhadjir di Madiun, Sabtu.
Pihaknya mengapresiasi keberadaan RSL COVID-19 di Puskesmas Balerejo tersebut. Menurutnya, keberadaan RSL yang dibangun atas inisiatif Bupati Madiun sejak bulan Juli itu telah memberi dampak yang baik dalam penanganan pasien COVID-19 di Kabupaten Madiun.
"Secara umum, fasilitas di puskesmas ini sudah bagus. Mudah-mudahan tidak ada lagi yang masuk sini," kata Muhadjir.
Selain itu, ia juga mengapresiasi pelayanan di RSL Puskesmas Balerejo yang telah memiliki laboratorium TCM untuk pemeriksaan pasien COVID-19.
Menko Muhadjir berharap agar Satgas COVID-19 Kabupaten Madiun memperkuat "tracing" atau pelacakan di wilayahnya agar kasus aktif dapat ditekan. Terlebih, upaya tersebut juga didukung dengan keberadaan laboratorium tes cepat molekuler/test PCR di puskesmas setempat.
Secara total, kasus COVID-19 di Kabupaten Madiun hingga Sabtu (11/9) mencapai 8.598 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 7.669 orang di antaranya telah sembuh, 250 orang dalam pemantauan, dan 679 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Sabtu (11/9), konfirmasi baru 20 orang, sembuh 33 orang, dan meninggal dunia nihil.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021