Kesiagaan HSM diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya peningkatan kasus COVID-19 yang memerlukan tindakan darurat.
"HSM merupakan rumah sakit hybrid yang merawat pasien COVID-19 dengan 79 tempat tidur dan bukan COVID-19 sebanyak 142 tempat tidur," ujar Dirjen Kesehatan KKM Dr. Noor Hisham Abdullah dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Minggu.
Dia mengatakan pada 4 Agustus 2021 sebanyak 60 tempat tidur tambahan telah disiapkan di rumah sakit itu untuk merawat pasien COVID-19 kategori satu, dua dan tiga beresiko rendah.
Untuk ruang perawatan intensif (ICU), kata Noor Hisham, sebanyak delapan ranjang perawatan telah ditambahkan sehingga kapasitasnya kini menjadi 13, sembilan di antaranya dikhususkan untuk merawat kasus COVID-19.
Baca juga: Malaysia longgarkan pembatasan COVID di Lembah Klang
Dia menambahkan, unit lain di HSM seperti Kantor Darurat dan Trauma, Kantor Patologi dan Transfusi Pengobatan, Kantor Pediatrik, Kantor Forensik dan Unit Hemodialisis juga diminta untuk bersiaga menghadapi kemungkinan penambahan kasus COVID-19.
Setelah berdiskusi dengan HSM dan JKN Kedah, kata Noor Hisham, beberapa usulan perbaikan telah dilakukan, termasuk penetapan nilai ambang kadar pasien harian sebagai tanda peringatan agar tindakan-tindakan medis tertentu dapat dilakukan.
"Termasuk keperluan menambah jumlah tempat tidur bukan ICU dan ICU untuk kasus COVID-19, mobilisasi petugas kesehatan dan aset dari daerah atau negeri lain, evakuasi pasien melalui pengangkutan udara ke rumah sakit rujukan lain serta pendirian pusat karantina dan perawatan COVID-19 pihak swasta," kata dia.
Noor Hisham mengingatkan semua calon wisatawan ke Pulau Langkawi agar selalu mematuhi protokol kesehatan.
"Ketika kita mencoba mengimbangi di antara nyawa dengan kelangsungan hidup dan ekonomi, marilah kita bersama-sama memastikan tidak ada peningkatan virus COVID-19 di pulau wisata ini. Kerjasama Anda semua adalah sangat diperlukan," kata dia.
Baca juga: Malaysia beri kelonggaran bagi industri kreatif
Baca juga: Malaysia tetapkan Oktober COVID-19 sebagai endemi
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021