Kedatangan Menkopolhukam dan Mendagri beserta rombongan untuk melakukan kunjungan kerja di PLBN Sota ini disambut Bupati Merauke Romanus Mbaraka, Kapolres AKBP Untung Sangaji dan Forkompinda Kabupaten Merauke.
Bupati Merauke Romanus Mbaraka menyampaikan selamat datang kepada Menkopolhukam bersama Mendagri dan langsung berdialog di perbatasan Timur Indonesia tersebut.
Baca juga: Menkopolhukam nyatakan PON bisa ditonton dengan terapkan prokes ketat
Dalam kunjungan tersebut, Menkopolhukam mengatakan bahwa PLBN Sota sangat baik guna menjadi sarana untuk pelaksanaan ekspor dan impor segala jenis komoditi lokal.
Selain itu, sebagai objek wisata dan semua itu untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di Kabupaten Merauke daerah paling timur Indonesia.
Dia mengatakan bahwa PLBN akan di resmikan oleh Presiden. Dan bila sudah dibuka maka akan adanya pelintas batas antar-kedua belah negara, sehingga kemungkinan akan ada volume gangguan kamtibmas yang harus diwaspadai oleh pemerintah daerah serta TNI dan Polri.
Baca juga: Mahfud MD wacanakan bangun LP pakai tanah aset BLBI
“Restorative justice harus di kedepankan oleh aparat penegak hukum di Republik Indonesia dalam menjalankan tugas di PLBN tersebut,” ujarnya.
Dikatakan bahwa PLBN Sota ini harus dijaga oleh pemerintah daerah kabupaten Merauke serta aparat TNI dan juga Polri karena merupakan batas Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Saya bersama Mendagri akan melaporkan kepada Bapak Presiden RI bahwa pelaksanaan peresmian PLBN dapat di laksanakan bulan Oktober nantinya,” tambah Mahfud MD.
Baca juga: PUPR akan rampungkan PLBN Sota di Papua akhir 2019
Baca juga: Presiden ingin pos lintas batas negara di Merauke jadi kebanggan bangsa
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021