Dari 1.831 yang masuk kategori desa wisata Indonesia bangkit, Desa Koto Masjid telah berhasil menempati posisi 50 besar dan ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Riau
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Desa Koto Masjid, Kabupaten Kampar, Ahad, sekaligus meresmikan Desa Koto Masjid sebagai 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
"Dari 1.831 yang masuk kategori desa wisata Indonesia bangkit, Desa Koto Masjid telah berhasil menempati posisi 50 besar dan ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Riau. Alhamdulillah, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, kebanggaan saya karena Riau juga tanah kelahiran saya," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Kampar Minggu.
Menparekraf mengatakan pandemi COVID-19 membuka minat masyarakat untuk mencintai wisata lokal, khususnya di Riau.
Ia menyebutkan wisatawan nusantara kalau kangen Raja Ampat bisa ke Kampar, Riau, yang miliki wisata mirip Raja Empat, Papua.
Baca juga: Menparekraf ajak netizen beri nama objek wisata Riau mirip Raja Empat
Di tempat itu Menparekraf Sandiaga menikmati pesona Danau Koto Panjang dan gugusan pulau sembari menelusuri sentra pariwisata dan ekonomi kreatif seperti sovenir, pembuatan olahan patin, kriya, dan fesyen batik khas Kampar.
Sandiaga Uno pada kesempatan itu diajak warga menyaksikan ritual adat budaya tahunan memperingati desa yang terendam "Mengonang Kampung Lamo" (mengenang kampung lama) asal mula Desa Koto Masjid.
Desa Wisata Koto Masjid memiliki beragam kuliner dari olahan ikan patin, di antaranya kerupuk patin, abon patin,ax bakso patin, siomay patin hingga es dawet patin. Di desa Koto Masjid ini juga dibangun rumah produksi kriya dari bambu, lidi sawit, rotan dan pandan. Kemudian objek wisata alam air terjun sungai gagak, lembah aman, dan talau pusako.
Desa Koto Wisata Masjid menyediakan 18 pondok wisata yang masih berkonsep rumah warga, yang diberi nama Homestay Patin 1 hingga 18.
Baca juga: Menparekraf dorong desa wisata di Riau ekspor olahan ikan patin
Pewarta: Frislidia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021