• Beranda
  • Berita
  • IHSG awal pekan diprediksi datar menanti keputusan PPKM

IHSG awal pekan diprediksi datar menanti keputusan PPKM

13 September 2021 09:28 WIB
IHSG awal pekan diprediksi datar menanti keputusan PPKM
Pekerja membersihkan patung banteng dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/9/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

Fokus tertuju pada keputusan pemerintah mengenai pemberlakuan PPKM pada hari ini, di mana diperkirakan akan kembali diterapkan beberapa pelonggaran

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan diprediksi bergerak datar menanti keputusan pemerintah terkait kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir hari ini.

IHSG dibuka melemah 14,81 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.080,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,8 poin atau 0,55 persen ke posisi 865,4.

"Fokus tertuju pada keputusan pemerintah mengenai pemberlakuan PPKM pada hari ini, di mana diperkirakan akan kembali diterapkan beberapa pelonggaran. IHSG berpeluang bergerak sideways di level 5.938-6.185," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Bursa ekuitas AS ditutup melemah pada akhir perdagangan pekan lalu seiring investor memperkirakan inflasi AS yang lebih tinggi.

Sementara, tekanan bagi bursa saham bertambah setelah saham Apple Inc. jatuh menyusul putusan pengadilan yang tidak menguntungkan terkait toko aplikasi miliknya.

Indeks harga produsen AS melesat pada bulan Agustus menuju ke kenaikan tahunan terbesar dalam hampir 11 tahun, menunjukkan bahwa inflasi yang tinggi kemungkinan akan bertahan karena pandemi COVID-19 menekan rantai pasokan.

Di sisi lain, komentar Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester turut menambah beban. Mester menegaskan, bank sentral dapat mulai mengurangi pembelian aset tahun ini meskipun laporan pekerjaan Agustus lemah.

Saat ini pelaku pasar akan menanti hasil pertemuan The Fed yang dijadwalkan pada 21-22 September 2021 dengan peluang terjadinya perubahan kebijakan moneter.

Dari Eropa, investor mempertimbangkan risiko kebijakan moneter ketat setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengisyaratkan perlambatan pembelian obligasi di era pandemi.

Di Asia, tingkat inflasi tahunan China secara tak terduga berada di 0,8 persen pada Agustus 2021, lebih rendah dari konsensus pasar dan angka Juli sebesar 1 persen, serta terendah dalam lima bulan.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 60,54 poin atau 0,2 persen ke 30.321,3, indeks Hang Seng turun 436,25 poin atau 1,66 persen ke 25.769,66, dan indeks Straits Times terkoreksi 27,53 poin atau 0,89 persen ke 3.071,27.

Baca juga: Wall Street ditutup turun, investor pertimbangkan inflasi lebih tinggi
Baca juga: Dolar temukan pijakan ketika para pedagang menunggu data inflasi
Baca juga: Minyak naik ke tertinggi satu minggu di tengah kekhawatiran pasokan AS

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021