Ketua Kontingen Jambi, AS Budianto, di Jambi, Senin, mengatakan masalah pemberangkatan kontingen akan dibahas secara khusus antara pengurus KONI Jambi dengan Dinas Kepemudaan dan Olaharaga (Diskepora) Jambi selaku pengguna anggaran PON untuk Provinsi Jambi.
"Akan kami bahas secara khusus dengan Diskepora, sebab memang lebih rumit karena pandemi untuk pemberangkatan kontingen dalam jumlah besar dan kemudian lagi ada ketentuan dari PB PON terkait kesiapan di venue atau tempat pertandingan Papua harus memakai protokol kesehatan ketat dan ada pembatasan sehingga kita harus jeli untuk pemberangkatan kontingen," katanya.
Baca juga: Gubernur Jambi janjikan atlet berprestasi diangkat jadi PNS
Budianto juga menyebut bahwa keterbatasan akomodasi di Papua menjadi pemikiran tersendiri. Memang semua hotel di Papua sekarang pembagian booking-nya ditentukan oleh Pemprov Papua.
"Tapi imbasnya homstay hingga rumah warga yang ditawarkan untuk kontingen juga melonjak harga sewanya. Ada yang menawarkan sampai Rp150 juta selama pelaksanaan kurang lebih 15 hari, ini yang menjadi problem sebagian kontingen termasuk Jambi," kata AS Budianto.
Namun ini tetap akan dibicarakan lebih lanjut dengan para pihak terkait. Tim aju KONI juga telah melakukan survei ke beberapa lokasi strategis di masing-masing tempat dekat venue pertandingan.
"Teknis pemberangkatan yang jelas sampai saat ini masih kami bahas lebih siap untuk mengantisipasi hal hal yang tidak terduga yang dapat merugikan atlet sebelum dan saat bertanding di PON XX Papua, 2-15 Oktober 2021," kata AS Budianto yang juga Wakil Ketua Umum KONI Provinsi Jambi itu.
Baca juga: Pengamat ingatkan atlet Jambi perkuat mental jelang PON XX Papua
Baca juga: Tim dayung Jambi bidik tiga emas PON Papua meski tak bawa peralatan
Baca juga: Kapolda beri motivasi atlet Jambi jelang berlaga di PON Papua
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021
