Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan dirinya tidak pernah terlintas dalam pikiran untuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Hukum (Menkopolhukam) seperti yang ramai dibicarakan di masyarakat.
"Perombakan kabinet adalah hak prerogatif Presiden, namun saya tidak terlintas sedikitpun dalam pikiran saya untuk menjadi Menkopolhukam," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, dirinya saat ini diamanahkan sebagai Wakil Ketua DPR memiliki tanggung jawab yang besar agar tugas-tugas kenegaraan berjalan baik.
Tugas tersebut menurut dia terutama dalam membantu pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19.
Baca juga: Sufmi Dasco: Pedagang antusias divaksin ingin menang lawan COVID-19
Baca juga: Wakil Ketua DPR: Perpanjangan PPKM demi keselamatan rakyat
"Saya hanya jalankan amanah sebagai Pimpinan DPR, terutama pada saat ini bagaimana mengimbangi pemerintah dalam penanganan lonjakan kasus COVID-19 yang belum kita tahu kapan selesai," ujarnya.
Sebelumnya beredar wacana adanya perombakan kabinet, salah satu nama yang mencuat adalah Sufmi Dasco Ahmad yang dikabarkan akan menjadi Menkopolhukam.
Pengamat politik dari Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai munculnya nama Dasco sebagai calon Menkopolhukam patut diperhitungkan.
Menurut dia, Dasco memiliki pengalaman di bidang politik dan hukum sehingga pantas menduduki posisi tersebut.
Baca juga: PPP: "Reshuffle" lanjutan harus berbasis pada kinerja menteri
Namun Jerry menegaskan bahwa Presiden memiliki hak prerogatif untuk memilih nama yang menjadi menteri. Selain itu menurut dia, kriteria menjadi menteri juga harus dilihat seperti integritas, komitmen, berkarakter dan juga tegas.
Pengamat politik Universitas Jayabaya Igor Dirgantara menilai Dasco merupakan sosok yang tepat menjadi Menkopolhukam karena tidak suka kegaduhan.
Menurut dia, Ketua Harian Partai Gerindra itu secara jaringan dikenal oleh banyak tokoh politik, agama, aktivis mahasiswa, dan juga aktivis buruh. Selain itu, Dasco juga merupakan salah satu aktor rekonsiliasi antara Jokowi-Prabowo pasca-Pilpres 2019.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021