Pengurus Provinsi Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Aceh mengandalkan dua atlet putri untuk meraih medali emas cabang olahraga bela diri kempo Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua.Kami berharap penampilan puncak mereka di PON bisa menghasilkan medali emas
"Kami berusaha meraih hasil maksimal. Target kami bisa meraih medali emas PON XX di Provinsi Papua," kata Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Perkemi Aceh Ahyar Daud di Banda Aceh, Senin.
Ahyar Daud mengatakan dua atlet putri kempo yakni Lismarita dan Maisarah yang dipersiapkan ke PON XX sedang mengikuti pemusatan latihan daerah. Keduanya akan bertanding pada nomor randori. Maisarah di kelas 55 kilogram dan Lismarita di kelas 50 kilogram.
Keduanya merupakan atlet kempo berpengalaman. Lismarita pernah meraih medali emas PON XVIII 2012 di Provinsi Riau dan Porwil X Sumatera di Provinsi Bengkulu, 20219. Sedangkan Maisarah meraih medali emas pra PON pada 2019.
Ahyar Daud mengatakan, latihan mereka saat ini sudah memasuki tahap persiapan bertanding. Keduanya juga sudah siap, baik fisik, teknik, maupun mental bertanding di pekan olahraga empat tahunan tersebut.
Menurut Ahyar Daud, kedua kensi putri atau atlet kempo tersebut mengikuti pemusatan latihan hampir dua tahun lamanya. Mereka ditangani Edi Saputra sebagai pelatih.
"Saat ini, persiapan mereka sudah matang, sesuai target yang diberikan pelatih. Kami berharap penampilan puncak mereka di PON bisa menghasilkan medali emas," kata Ahyar Daud.
Baik Lismarita maupun Maisarah menyatakan tekadnya meraih medali emas PON XX di Provinsi Papua. Prestasi tersebut dipersembahkan untuk masyarakat Aceh.
"Kami sudah berlatih selama ini dan ingin meraih prestasi terbaik di PON XX Provinsi Papua. Kami berharap dukungan dan doa masyarakat Aceh agar kami dan kontingen PON Aceh meraih sukses di Provinsi Papua," kata Lismarita.
Baca juga: Aceh target 15 medali emas pada PON Papua
Baca juga: Aceh bidik peringkat 15 pada PON Papua
Baca juga: KONI Aceh: Vaksinasi atlet dan ofisial PON sudah 100 persen
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021