Kevin O'Leary, yang baru-baru ini berinvestasi dalam platform agregasi kripto WonderFi, menyerukan para pemimpin perusahaan untuk mengadopsi nada akomodatif, mengatakan kurangnya kepatuhan saat ini di lapangan membuat investor tetap tidak mau bergerak lebih dekat.
O'Leary, yang berinvestasi pada wirausahawan di acara TV realitas bisnis Shark Tank, berbicara di acara SALT, salah satu konferensi industri dana lindung nilai utama yang berlangsung di New York.
Demikian pula Jeremy Allaire, kepala eksekutif platform pembayaran berbasis blockchain Circle, mengatakan produk-produk baru harus sesuai dengan model peraturan, karena memiliki kerangka kerja akan mengurangi risiko dan mendorong adopsi yang lebih luas.
Baca juga: Depkeu AS dan industri keuangan bahas mata uang kripto stablecoin
Kekhawatiran peraturan adalah salah satu rintangan terbesar yang dihadapi pasar aset kripto. Anggota parlemen telah mencari lebih banyak kekuatan untuk mengendalikan perdagangan, tetapi itu tidak selalu disambut oleh orang-orang di industri ini.
Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS, Gary Gensler, pada Agustus meminta Kongres untuk memberi lembaga itu lebih banyak wewenang guna meningkatkan pengawasan perdagangan mata uang kripto, pinjaman dan platform, sebuah Wild West (zaman koboi) katanya penuh dengan penipuan dan risiko investor .
CEO Coinbase Inc Brian Armstrong minggu lalu mengkritik pemberitahuan hukum SEC yang memaksa operator bursa mata uang kripto untuk menghentikan peluncuran produk Lend berbunga.
Saham perusahaan sejak itu anjlok sekitar 10 persen, sementara Bitcoin telah jatuh lebih dari 13 persen, meskipun kesengsaraan mata uang digital diperparah karena hambatan teknis selama peluncurannya di El Salvador.
Memiliki cap persetujuan pemerintah akan merobohkan hambatan, sebagaimana dibuktikan oleh peluncuran exchange-traded fund (ETF) kripto pertama di dunia baru-baru ini di Kanada, menarik arus masuk yang besar, kata O'Leary.
Baca juga: Investor kripto tumbuh pesat di Indonesia selama pandemi
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021