Banjir rendam ratusan rumah di Banten

14 September 2021 16:46 WIB
Banjir rendam ratusan rumah di Banten
Petugas dari tim BPBD Banten sedang melakukan evakuasi warga yang menjadi korban banjir dengan menggunakan perahu karet, di Lebak, Selasa (14/9/2021) ANTARA/Mulyana

Kami masih terus menunggu laporan terkini dan hasil pemantauan di lapangan

Ratusan rumah di sejumlah daerah di Provinsi Banten terendam banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah itu sejak Senin (13/9) malam, dan banyak warga juga terpaksa mengungsi.

"Banjir di Kabupaten Lebak merendam 614 unit rumah dan 62 jiwa mengungsi di mushala yang ada di lingkungan tersebut," kata Kepala BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Serang, Selasa.

Baca juga: Tiga kabupaten di Sulsel terdampak banjir

Bahkan puluhan warga lainnya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman karena pemukiman dan rumah mereka terendam banjir.

Ia mengatakan, banjir akibat hujan deras yang berlangsung cukup lama mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi di Kabupaten Lebak diantaranya di komplek Pendidikan dan BTN Palaton, Kampung Cimesir Rangkasbitung Timur.

Baca juga: Satuan Tugas Zeni TNI AD bangun jembatan di Kabupaten Bima

Kemudian Kampung Dukuh dan Kampung Central Rangkasbitung Barat, Babakan Sepur dan Anyar Jatimulya, Kampung Neglasari dan Rancasema Kaduagung Timur serta kampung Kaloncing dan BTN Mandala Kaduagung Tengah Rangkasbitung.

"Di Kabupaten Pandeglang sebanyak 14 unit rumah terdampak terjadi di Desa Rocek Kecamatan Cimanuk Pandeglang," kata Nana.

Baca juga: Rumah milik 65 Kepala Keluarga di Tapin terendam banjir

Sementara di Kabupaten dan Kota Serang hujan deras mengakibatkan genangan air di beberapa perumahan dan permukiman. Sedangkan di wilayah Tangerang tidak ada laporan terjadi banjir yang masuk ke BPBD Banten.

Untuk korban banjir di Lebak, kata Nana, pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa paket alat kebersihan, selimut, tikar dan penyerahan bantuan terpal untuk korban banjir Pandeglang.

"Kami masih terus menunggu laporan terkini dan hasil pemantauan di lapangan," kata Nana. 

Nana mengatakan, perlu adanya peran aktif masyarakat untuk mengurangi resiko bencana, masyarakat diimbau tidak mendirikan bangunan di lokasi yang berpotensi terjadinya bencana, misal untuk menghindari banjir jangan membangun di bantaran kali atau sungai serta di lokasi lokasi yang sudah diketahui sering terjadi banjir.

Pewarta: Mulyana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021