Masa pandemi menjadi tantangan besar bagi sektor pariwisata untuk dapat bangkit dan kembali berkontribusi terhadap pendapatan nasional
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan kondisi krisis pandemi COVID-19 menjadi tantangan bagi sektor pariwisata untuk bangkit dan berkontribusi terhadap pendapatan nasional.
Sektor pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak pandemi COVID-19 dengan penurunan jumlah kunjungan wisatawan secara drastis, kata Wapres di acara "Global Tourism Forum 2021" di Raffles Jakarta, Rabu.
"Masa pandemi menjadi tantangan besar bagi sektor pariwisata untuk dapat bangkit dan kembali berkontribusi terhadap pendapatan nasional," ujar Wapres.
Di Indonesia, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di 2020 menurun 75,03 persen dibandingkan 2019. Jumlah kunjungan wisman di Indonesia pada 2020 hanya 4,02 juta, sedangkan di 2019 jumlah kunjungannya tercatat mencapai 16,11 juta.
Baca juga: Sandiaga: Pandemi jadi peluang perbaiki pariwisata dan ekonomi kreatif
Baca juga: Pelaku pariwisata: Desa wisata jadi alternatif bangkit dari pandemi
Kondisi berat di sektor pariwisata juga dirasakan oleh banyak negara, sehingga tahun 2020 menjadi tahun terberat bagi industri pariwisata di tingkat global, ucap Wapres.
Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) mencatat jumlah wisatawan internasional menurun 74 persen secara global sebagai dampak dari pandemi COVID-19 serta kehilangan potensi pendapatan hingga 1,3 triliun dolar AS.
"Sebanyak 100 hingga 120 juta pekerja pariwisata kehilangan pekerjaan. Wilayah Asia dan Pasifik mengalami penurunan paling drastis, mencapai 84 persen," tukasnya.
Oleh karena itu, untuk membangkitkan kembali industri pariwisata, Wapres berharap GTF 2021 dapat menghasilkan rekomendasi strategis dan menggerakkan perekonomian masyarakat.
"Saya berharap kegiatan ini dapat menghasilkan rekomendasi strategis dalam upaya mendukung pemulihan industri pariwisata dunia, juga khususnya pariwisata Indonesia, untuk kembali bangkit dan menggerakkan perekonomian masyarakat," ujar Wapres berharap.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021