• Beranda
  • Berita
  • Pesawat Rimbun Air ditemukan hancur di ketinggian 2.400 meter

Pesawat Rimbun Air ditemukan hancur di ketinggian 2.400 meter

15 September 2021 11:27 WIB
Pesawat Rimbun Air ditemukan hancur di ketinggian 2.400 meter
Puing pesawat kargo Rimbun Air Cargo seri Twin Otter 300 PK-OTW terlihat di Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021). Tim pencarian gabungan TNI/POLRI telah menemukan puing pesawat cargo Rimbun Air yang hilang kontak pada 07.25 WIT saat melakukan penerbangan dari Nabire menuju ke Sugapa. ANTARA FOTO/HO/Dok Humas Polda Papua/sgd/hp/pri.
Pesawat Rimbun Air dengan nomor penerbangan PK OTW ditemukan di ketinggian 2.400 meter, dengan jarak 5-6 km dari Bandara Bilogai ke arah Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya.
 
Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan yang dihubungi dari Jayapura, Rabu mengakui pesawat Rimbun Air PK OTW yang sempat dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan Nabire-Sugapa sudah ditemukan.

Dari hasil pengamatan dari helikopter yang dikerahkan untuk melakukan pencarian, menemukan kondisi pesawat sudah dalam keadaan hancur.

"Sangat kecil kemungkinan ketiga kru selamat karena kondisi badan pesawat hancur," kata Sandi Sultan.
 
Dia menambahkan, rencana evakuasi korban dari pesawat itu akan dilakukan melalui jalan darat.
 
Untuk mengantisipasi adanya gangguan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah tersebut, saat proses evakuasi, aparat keamanan akan didampingi tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

Baca juga: Pesawat Rimbun Air cargo hilang kontak di Kabupaten Intan Jaya
 
"Mudah-mudahan tidak ada gangguan dari KKB, " ucap AKBP Sandi Sultan, berharap.

Pesawat yang dikemudikan pilot Mirza dan co-pilot Fajar serta teknisi Iswahyudi dilaporkan hilang kontak pada Rabu (15/9) pukul 07.37 WIT.
 
Pesawat yang membawa bahan bangunan itu dilaporkan terbang dari Nabire pukul 06.40 WIT.

Baca juga: Pesawat Rimbun Air hilang kontak dalam perjalanan Nabire-Sugapa Papua
 
Airnav Sugapa sempat melakukan komunikasi terakhir dengan pilot pada pukul 07.30 WIT sebelum dinyatakan hilang kontak .

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021