• Beranda
  • Berita
  • TIK disebut sebagai sektor yang paling cepat pulih di tengah pandemi

TIK disebut sebagai sektor yang paling cepat pulih di tengah pandemi

15 September 2021 14:17 WIB
TIK disebut sebagai sektor yang paling cepat pulih di tengah pandemi
Tangkapan layar saat Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyampaikan paparan dalam acara Lintasarta Cloudeka Conference, ICT & Business Outlook 2022 yang digelar virtual, Rabu (15/9/2021). ANTARA/Fathur Rochman.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyebut teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi sektor yang paling cepat pulih di tengah pandemi COVID-19.

"Teknologi itu malah yang paling cepat. Kenapa, bahkan ketika awal pandemi justru sektor informasi dan telekomunikasi itu justru yang trennya naik," ujar Aviliani dalam acara virtual, Rabu.

Aviliani menjelaskan, berdasarkan studi McKinsey, saat ini hampir semua sektor seperti pendidikan, travel, belanja, hingga pekerjaan mulai beralih memanfaatkan teknologi.

Hal itu, kata dia, akan bermuara kepada ekonomi digital. Adanya pandemi COVID-19 turut membantu percepatan ekonomi digital di Tanah Air.

"Hampir di semua sektor tidak hanya keuangan tapi juga kesehatan, tourism, itu juga akan menggunakan teknologi, dan sekarang sudah dimulai. Industri juga sekarang sudah memakai robot dengan menggunakan teknologi," kata dia.

​​​​Transformasi ke arah digital ini menjadi salah satu faktor yang membuat sektor TIK dapat pulih dengan lebih cepat. Aviliani mengatakan, dukungan dari perusahaan berbasis teknologi memiliki peranan penting dalam mengembangkan teknologi tersebut.

"Perubahan mendasar inilah yang saya katakan bahwa ini butuh daya dukung perusahaan berbasis teknologi dan turunannya, yaitu bagaimana mengembangkan terus karena teknologi ini berkembangnya begitu cepat," kata dia.

"Kita lihat contohnya adalah perbankan. Perbankan itu sekarang tidak berdiri sendiri, bahkan mereka berkolaborasi dengan fintech, berkolaborasi dengan perusahaan teknologi karena mereka merasa tidak perlu punya teknologi sendiri karena mereka melihat perubahan teknologi begitu cepat," tambah dia.

Oleh karena itu, Aviliani mengatakan perusahaan-perusahaan teknologi saat ini harus mulai mencari peluang membangun ekosistem dengan berbagai sektor yang ada di Indonesia.

"Kalau kita lihat model kolaborasi itu ialah yang cenderung dipilih oleh banyak perusahaan di Indonesia, terutama yang saya tahu adalah di sektor keuangan," kata dia.

Baca juga: Kominfo minta perusahaan siapkan tiga strategi pertumbuhan 2022

Baca juga: Kominfo: Presidensi G20 Indonesia percepat pemulihan ekonomi

Baca juga: Kominfo persiapkan infrastruktur TIK jelang Presidensi G20 Indonesia

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021