"Jadi saya rasa sekali lagi kuncinya kolaborasi, sinergi kolaborasi yang selalu kita lakukan dengan format-format koordinasi setiap minggu, atau bahkan setiap hari," kata Adita dalam webinar "Tren Aturan Mobilisasi di Kala Pandemi" yang dipantau dari Jakarta, Rabu.
Adita mengatakan, sektor transportasi merupakan sektor paling vital dalam mencegah penyebaran COVID-19 karena menjadi tempat mobilitas bagi masyarakat.
Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja sama seluruh pemangku kepentingan agar setiap kebijakan yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik.
Ia menjelaskan, dalam pengambilan kebijakan syarat perjalanan misalnya, Kemenhub terus berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19, Kementerian Dalam Negeri, hingga Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan rujukan.
"Kami senantiasa berkoordinasi dengan seluruh stakeholders untuk mendapatkan rujukan-rujukan agar dapat melakukan penyesuaian sesuai kondisi di lapangan," ujarnya.
Lebih lanjut Adita mengatakan, Kemenhub juga selalu melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan, serta meminta pendapat para ahli epidemiologi, dan mencari informasi tentang pengalaman negara lain.
Selain itu, Kemenhub juga berkoordinasi dengan operator sarana dan prasarana transportasi agar tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan COVID-19.
"Tentunya butuh dukungan dari semua pihak, terutama dari operator, kemudian juga masyarakat sebagai penumpang karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri," pungkasnya.
Baca juga: PPKM diperpanjang, Syarat pelaku perjalanan di dalam negeri masih sama
Baca juga: Kemenhub nilai pengendalian transportasi peniadaan mudik berjalan baik
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021