Saham-saham Jepang menghapus kenaikan awal pada perdagangan Kamis, karena investor mengambil untung setelah reli yang didorong oleh harapan kepemimpinan politik baru, sementara saham energi mengikuti kenaikan rekan-rekannya semalam di Wall Street.Perkembangan politik domestik telah mengangkat saham Jepang tetapi momentum itu berhenti setelah saham Jepang mengungguli AS dalam kenaikan baru-baru ini
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,47 persen menjadi diperdagangkan di 30.367,83 poin pada pukul 02.24 GMT, sedangkan indeks Topix yang lebih luas turun 0,46 persen menjadi diperdagangkan pada 2.086,76 poin.
"Perkembangan politik domestik telah mengangkat saham Jepang tetapi momentum itu berhenti setelah saham Jepang mengungguli AS dalam kenaikan baru-baru ini," kata Takatoshi Itoshima, ahli strategi di Pictet Asset Management.
"Tetapi investor cenderung membeli pada penurunan dalam beberapa hari terakhir, yang menunjukkan sentimen mereka positif."
Saham-saham yang akan mendapat keuntungan dari permintaan domestik memimpin kerugian, dengan indeks aneka produk tergerus 1,51 persen, diikuti oleh perusahaan informasi dan teknologi serta pialang yang masing-masing turun 1,41 persen dan 1,36 persen.
Indeks aneka produk termasuk pembuat game Nintendo, yang turun 2,65 persen dan pembuat barang olahraga Asics turun 6,28 persen.
Kelas berat teknologi adalah beban terbesar di Nikkei, dengan Tokyo Electron turun 2,85 persen, SoftBank Group kehilangan 2,44 persen dan Advantest tergelincir 3,41 persen.
Di sisi lain, saham energi mengikuti kenaikan rekan-rekannya semalam di AS karena harga minyak mentah yang lebih tinggi. Perusahaan penyulingan naik 1,99 persen dan perusahaan eksplorasi minyak naik 1,31 persen.
Toho Zinc Co menjadi top gainer dalam indeks, melambung 5,75 persen, diikuti oleh Fujikura yang melonjak 4,68 persen dan Idemitsu Kosan naik 3,19 persen.
Hitachi Zosen anjlok 4,09 persen, menjadi pencetak kerugian teratas di Nikkei, diikuti oleh Screen Holdings yang kehilangan 3,9 persen dan CyberAgent jatuh 3,54 persen.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021