IHSG ditutup stagnan di tengah aksi beli asing

16 September 2021 17:00 WIB
IHSG ditutup stagnan di tengah aksi beli asing
Karyawan melintasi layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/6/2021). ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.

Sentimen positif dari neraca perdagangan yang mencatatkan surplus belum mampu membawa IHSG menguat signifikan pada pekan ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup relatif stagnan di tengah aksi beli oleh investor asing.

IHSG melemah 0,29 poin ke posisi 6.109,84. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,43 poin atau 0,4 persen ke posisi 862,7.

"Dari dalam negeri, pergerakan IHSG kian terbatas menjelang akhir pekan. Sentimen positif dari neraca perdagangan yang mencatatkan surplus belum mampu membawa IHSG menguat signifikan pada pekan ini," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Agustus 2021 mengalami surplus sebesar 4,74 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 21,42 miliar dolar AS dan impor 16,68 miliar dolar AS.

Jika mengacu pada satu pekan terakhir, investor asing terus mencatatkan pembelian bersih pada saham-saham bluechip.

Tentu hal itu dapat menjadi sebuah indikasi baik dimana pemulihan bergerak semakin dekat. Pengendalian pandemi menjadi kunci dari kembalinya kepercayaan diri pelaku pasar.

Pergerakan pasar saham Asia hari ini didominasi penurunan di mana pelaku pasar merespon rilis data Jepang dan Australia yang lebih buruk dari perkiraan.

Jepang mencatatkan defisit neraca perdagangan sebesar minus 635 miliar yen. Perlambatan dari sisi ekspor memberikan tekanan pada defisit neraca perdagangan tersebut.

Dibuka menguat, IHSG mayoritas bergerak di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG lebih banyak bergerak di zona merah sampai penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dimana sektor transportasi naik paling tinggi yaitu 2,3 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang baku masing-masing 0,44 persen dan 0,35 persen.

Sedangkan lima sektor terkoreksi dimana sektor teknologi turun paling dalam yaitu minus 2,37 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen non primer masing-masing minus 1,12 persen dan minus 0,56 persen.

Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing sebesar Rp355,29 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.436.164 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,25 miliar lembar saham senilai Rp11,7 triliun. Sebanyak 226 saham naik, 278 saham menurun, dan 161 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 188,37 poin atau 0,62 persen ke 30.323,34, indeks Hang Seng turun 365,36 poin atau 1,46 persen ke 24.667,85, dan indeks Straits Times meningkat 5,93 poin atau 0,19 persen ke 3.064,54.

Baca juga: IHSG berpotensi menguat ikut kenaikan Wall Street
Baca juga: IHSG ditutup merosot, meski neraca perdagangan RI Agustus surplus
Baca juga: IHSG terkoreksi jelang pengumuman data neraca perdagangan Agustus

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021