• Beranda
  • Berita
  • IE2I: Ekonomi biru faktor penting dongkrak perekonomian nasional

IE2I: Ekonomi biru faktor penting dongkrak perekonomian nasional

16 September 2021 18:57 WIB
IE2I: Ekonomi biru faktor penting dongkrak perekonomian nasional
Tangkapan layar Co-Founder Indonesian Energy and Environmental Institute (IE2I) Satya Hangga Yudha (bawah tengah) menjadi penanggap dalam Bincang Bahari Edisi 8 dengan tema "Sosialisasi PP No 85 Tahun 2021: Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Secara Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat" secara "hybrid" di Jakarta, Kamis (16/9/2021). ANTARA/Dokumentasi pribadi.

Konsep tersebut juga akan meningkatkan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP terutama di tengah-tengah masa pandemi COVID-19 ini.

Co-Founder Indonesian Energy and Environmental Institute (IE2I) Satya Hangga Yudha menilai penerapan konsep ekonomi biru dalam pengembangan perekonomian nasional secara berkelanjutan dari hulu hingga hilir dan lintas sektor merupakan faktor penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

"Konsep tersebut juga akan meningkatkan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP terutama di tengah-tengah masa pandemi COVID-19 ini," katanya saat menjadi penanggap dalam Bincang Bahari Edisi 8 dengan tema "Sosialisasi PP No 85 Tahun 2021: Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Secara Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat" secara hybrid di Jakarta, Kamis.

Menurut Hangga, dengan adanya PP 85/2021 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai implementasi UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, maka semua pihak harus terus berinovasi dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati laut, sehingga dapat memaksimalkan potensi dari setiap daerah dan menyejahterakan masyarakat setempat.

"Ini semua akan membantu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mengimplementasikan tiga program terobosan 2021-2024, yang salah satunya peningkatan pendapatan negara bukan pajak dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan," katanya.

Baca juga: Skema tambak udang terobosan Menteri Trenggono sesuai ekonomi biru

Hangga menambahkan ekonomi biru akan membantu Indonesia mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), yang salah satu tujuannya adalah kehidupan di bawah air (SDG 14).

"Pada akhirnya, masyarakat pesisir yang menjadi stakeholder utama wilayah laut yang akan merasakan manfaatnya secara nyata," ujarnya.

Hangga juga mengapresiasi program zero waste dari KKP yang sudah mulai diimplementasikan, yang tentunya berdampak positif terhadap lingkungan hidup.

"Untuk dapat memaksimalkan potensi Indonesia dalam mengembangkan ekonomi biru saya berharap KKP terus bekerja sama dan berkolaborasi lintas sektoral karena ada banyak kementerian yang harus terlibat dalam pelaksanaan ekonomi biru," katanya.

Baca juga: Menteri Trenggono: Penataan ruang laut akan bermuara ke ekonomi biru

Ke depan, lanjut Hangga, para generasi muda harus mengetahui betul mengenai konsep dari ekonomi biru dan apa saja yang perlu dilakukan setiap sektor karena generasi muda merupakan masa depan Indonesia.

Hadir sebagai penanggap lainnya adalah Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Prof Ari Purbayanto dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Dr Yudi Nurul Ihsan.

Sementara itu sebagai narasumber Kepala Biro Keuangan KKP Cipto Hadi Prayitno, Plt Sekretaris Ditjen Perikanan Tangkap KKP Trian Yunanda, dan Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya KKP Gemi Triastutik.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021