"Keberhasilan ini juga ada peran Pak Jokowi. Ia berani menyetarakan harkat dan martabat kami dengan mereka yang non-disabilitas. Itu yang membuat semangat kami bangkit," kata Marbun dalam keterangan resmi NPC Indonesia di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, kesuksesan kontingen NPC Indonesia di Paralimpiade Tokyo juga tak lepas dari dukungan Menpora Zainudin, yang dinilai selalu mendorong atlet untuk konsisten mengikuti kualifikasi.
"Pak Menpora juga memberi kelonggaran untuk latihan dan peralatan yang kami miliki. Beliau selalu berpesan agar jangan putus asa dengan kekuranganmu. Saya juga selalu berpesan pada teman-teman, jangan pernah hitung yang hilang dari tubuhmu, tapi hitung yang masih tersisa," tegas Senny Marbun.
Baca juga: NPC Indonesia: Perhatian pemerintah jadi kunci sukses di Paralimpiade
Baca juga: NPC Indonesia apresiasi perhatian Jokowi terhadap atlet disabilitas
Sementara itu, atlet para-badminton Leani Ratri Oktila melihat ada perbaikan dalam kualitas dan kesetaraan yang dialami atlet disabilitas saat ini.
"Kami merasa disetarakan dari keseluruhan. Jadi, kami tidak merasa berbeda dengan yang lain. Itu buat kami percaya diri," ujar atlet peraih dua medali emas dan satu perak ini.
Dalam kesempatan yang sama, Menpora Zainudin menuturkan sejak dirinya menjabat sebagai menteri, ia memang sudah mendapat amanat untuk menyetarakan semua atlet.
Bahkan di dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang telah ditandatangani presiden saat Haornas, 9 September, disebutkan bahwa tidak ada perbedaan fasilitas yang didapatkan oleh seluruh atlet nasional.
"Di dalam DBON ini, kami beri tempat yang setara antara atlet Olimpiade dan Paralimpiade. Kami memfasilitasi sama persis, mulai dari persiapan, pelatnas dan pengiriman ke kualifikasi. Tidak ada perbedaan sedikitpun, karena kami tahu bahwa teman-teman di NPC punya kemampuan dan juga semangat untuk berprestasi," pungkas Zainudin.
Baca juga: Haornas dan harapan kebangkitan prestasi olahraga melalui DBON
Baca juga: Haornas, Leani harap atlet disabilitas dapat kesetaraan publikasi
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021