"Penanganan bencana besar itu tidak terlepas dari bantuan PMI yang terus bahu-membahu menangani bencana dengan maksimal mulai dari tenaganya, dapur umum, dan lainnya," ungkapnya usai memberikan piagam penghargaan itu di Pendopo Bupati Bogor di Cibinong, Jumat.
Dia mengatakan relawan PMI berkontribusi dalam upaya menurunkan angka harian kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor. Berdasarkan aplikasi PeduliLindungi, angka kasus positif di wilayah itu per hari ini sekitar 50 orang.
Angka tersebut, katanya, terbilang minim jika dibandingkan dengan puncak gelombang kedua penularan kasus COVID-19 yang per hari antara 900-1.000 kasus.
“Sangat signifikan turunnya, itu tidak terlepas dari kerja keras PMI Kabupaten Bogor dan ini sangat saya hargai. Semua turun bahkan pihak rumah sakit minta tenaga PMI untuk membantu baik membantu yang sakit maupun yang sudah meninggal dunia,” kata dia.
Ia berterima kasih pula atas pertolongan PMI dalam melakukan sterilisasi lokasi dengan desinfektan, evakuasi, dan pemulasaraan jenazah, hingga sosialisasi donor darah konvalesen guna penanganan pasien tertular COVID-19.
“Kalau tidak diinisiasi PMI, mungkin kita akan sulit menemukan orang-orang yang mau untuk mendonorkan darahnya. Saya juga apresiasi sekali kepada pendonor plasma konvalesen Bapak dr. Budi Suwarman yang sudah 11 kali mendonor dalam rentan waktu tiga bulan," tuturnya.
Baca juga: PMI salurkan bantuan non-tunai untuk korban longsor Lebak dan Bogor
Baca juga: Bupati Bogor butuh investor bangun RS PMI di Parung Panjang
Baca juga: PMI kirim logistik dan bantu ibu melahirkan di lokasi bencana Bogor
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021