"Sejak bulan-bulan musim panas, situasinya meningkat lagi," kata Daum kepada surat kabar mingguan itu, dikutip Reuters, Sabtu.
Dia menambahkan bahwa hal ini telah mempengaruhi produksi di Jerman dan Amerika Serikat.
Baca juga: Torc Robotics gunakan cloud dari amazon untuk truk self-driving mereka
Daum mengatakan bahwa buku pesanan terpenuhi, tetapi karena kekurangan suku cadang yang melanda semua pembuat mobil besar, stok kendaraan naik secara besar-besaran.
“Ada persediaan signifikan dari kendaraan yang sudah diproduksi, di mana bagian-bagian penting kurang. Kendaraan tersebut sangat dibutuhkan oleh pelanggan kami. Kami ingin mengirimkannya tetapi kami sedang menunggu suku cadangnya," kata dia.
Daum mengatakan pengetatan pasokan bisa berdampak besar pada penjualan unit pada kuartal ketiga, menambahkan bahwa dia tidak melihat tanda-tanda pemulihan yang cepat dan masalah akan tetap ada di sektor ini untuk sementara waktu.
Daimler Truck Holding AG akan dipisahkan dari Daimler akhir tahun ini, dengan pemegang saham akan memberikan suara pada rapat umum luar biasa pada 1 Oktober. Daimler, pada gilirannya, akan berganti nama menjadi Mercedes-Benz Group AG.
Baca juga: Daimler nilai truk bertenaga baterai dan hidrogen adalah masa depan
Baca juga: Daimler dan Volvo kolaborasi buat truk hidrogen jarak jauh
Baca juga: Truk dan bus Daimler bakal pakai mesin pabrikan AS Cummins
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021