Aktris pemeran Sha Ine Febriyanti mengharapkan anak-anak Aceh tidak berhenti berkarya baik itu berupa novel atau film yang berhubungan dengan sejarah maupun budaya setempat.Saya berharap tidak selesai sampai di sini, anak Aceh harus terus membuat karya-karyanya
"Saya berharap tidak selesai sampai di sini, anak Aceh harus terus membuat karya-karyanya," kata Ine Febriyanti di Banda Aceh, Minggu.
Hal itu disampaikan Ine Febriyanti setelah melihat beberapa karya seni anak Aceh, terutama yang sedang diperankan dirinya saat ini pada film Kura-Kura Berjanggut di Negeri Rempah.
Baca juga: Aceh produksi film bersejarah 'Kura-Kura Berjanggut di Negeri Rempah'
Film tersebut dibuat untuk konten Indonesiana TV dalam rangka Festival Bumi Rempah Nusantara untuk dunia tahun 2021, dan akan tayang pada 22 Oktober 2021.
Ine mengatakan Aceh memiliki sejarah budaya yang sangat menarik untuk diangkat dalam bentuk seni, dan ia meyakini bahwa anak-anak Aceh mampu melakukannya.
"Jangan berhenti sampai di sini (film Kura-kura Berjanggut di Negeri Rempah), ini diproduksi anak Aceh," ujarnya.
Baca juga: Dirjen Kebudayaan: Milenial perlu nonton film Tjoet Nja Dhien
Selain itu, Ine juga menyampaikan film Kura-kura Berjanggut itu seperti aset sejarah meskipun itu adalah fiksi. Namun, nilai-nilai sejarah di dalamnya sudah hampir lengkap dikaryakan.
"Jadi kalau tidak menonton rugi banget, gitu," katanya.
Ine menuturkan Aceh memiliki sejarah yang panjang, orang-orangnya juga mempunyai keteguhan, darah perjuangannya berbeda dengan daerah lain.
Baca juga: Film Hayya hasilkan Rp20 juta donasikan ke Palestina melalui ACT Aceh
Aceh, lanjut Ine, adalah jalur masuk segala macam perdagangan serta ilmu, karena itu Aceh menjadi tempat yang istimewa, serta alamnya sendiri juga punya kecantikan.
"Dan film Kura-kura Berjanggut ini menurut saya itu satu representatif yang lengkap dari Aceh," demikian Ine Febriyanti.
Baca juga: Dua WNA kru film dokumenter diperintahkan keluar dari Aceh
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021