"Saat pandemi COVID-19 beberapa daerah menjelma menjadi lumbung pangan. Saya ingin Kabupaten Jembrana juga seperti itu," katanya, saat bertemu Bupati Jembrana I Nengah Tamba beserta jajaran Pemkab Jembrana, Minggu.
Ia melihat, posisi Jembrana berbeda dengan kabupaten lainnya di Bali, karena daerah ini menjadi penyangga dengan keberadaan Pelabuhan Gilimanuk serta sektor pertanian.
Untuk menjadikan sektor pertanian sebagai kekuatan ekonomi, ia minta pemerintah daerah melakukan perbaikan atau mencari solusi terkait selisih harga gabah kering dengan beras.
Baca juga: Erick Thohir meminta lahan bekas tambang jadi pertanian rakyat
Menurutnya, harga gabah kering hanya di kisaran Rp3.700, sementara saat sudah menjadi beras bisa mencapai Rp11.000.
"Selisih harga dari gabah menjadi beras itu lumayan besar. Kami ingin membuat petani sejahtera dengan harga gabah, bukan membuat perantara gabah yang sejahtera," katanya.
Terkait hal tersebut, pihaknya sedang mempelajari dan melakukan kajian, termasuk membuka kemungkinan intervensi agar harga gabah menguntungkan petani.
"Di beberapa daerah BUMN sudah melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah terkait sektor pangan. Kami akan mengundang Bupati Jembrana ke daerah-daerah yang sudah bekerja sama tersebut," katanya.
Di sisi lain, Menteri Erick Thohir juga menyoroti dampak pandemi COVID-19 terhadap UMKM, yang disusul dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar perbankan membantu UMKM.
Untuk itu, katanya, secara bertahap, pihaknya akan menaikkan pendanaan perbankan untuk UMKM hingga mencapai 30 persen.
Baca juga: Erick Thohir janji petani tebu di Jatim akan dapat bibit berkualitas
"Saat ini pendanaan perbankan untuk UMKM baru 20 persen. Itu masih kecil, sehingga saya memerintahkan lembaga keuangan BUMN untuk membantu UMKM," katanya.
Khusus untuk Bali, ia mengaku, sudah mengecek ke BNI, pegadaian dan bank BUMN lainnya, yang ternyata sudah bersinergi untuk UMKM.
"Contohnya BNI ada program pendanaan untuk tenaga kerja migran. Program itu kami dukung, agar mereka bisa bekerja," katanya.
Erick Tohir menuju ke Kabupaten Jembrana dengan menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur ke Pelabuhan Gilimanuk.
Di Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk, ia mengecek penanganan COVID-19, termasuk penerapan aplikasi PeduliLindungi.
Sementara itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang bersama Ketua DPRD Ni Made Sutharmi menyambut kedatangan Erick dengan menyampaikan upaya daerahnya dalam mengatasi COVID-19.
Selain itu, ia juga memaparkan potensi investasi di Kabupaten Jembrana, baik sektor pariwisata maupun kelautan dan perikanan.
"Dengan masuknya investor, akan membuka peluang kerja bagi masyarakat Jembrana. Kami membuka diri bagi investor untuk membuka usaha disini," katanya.
Khusus untuk Pelabuhan Gilimanuk yang berada di bawah Kementerian BUMN, ia minta agar penataan yang dilakukan mencerminkan pelabuhan tersebut sebagai pintu gerbang Bali.
Menurutnya, penataan Pelabuhan Gilimanuk beserta standar pelayanannya bisa disetarakan dengan bandara, sehingga pengguna jasa pelabuhan merasa nyaman.
Salah satu yang pihaknya inginkan ada di Pelabuhan Gilimanuk adalah koridor bawah tanah, yang menjadi akses masuk hingga ruang tunggu pelabuhan.
"Di koridor tersebut bisa dihadirkan hasil produk UMKM. Dengan sistem itu, UMKM juga akan mendapatkan hasil," katanya.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Gembong Ismadi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021