• Beranda
  • Berita
  • Memiliki pola makan berbeda, berikut penjelasan 6 tipe diet vegetarian

Memiliki pola makan berbeda, berikut penjelasan 6 tipe diet vegetarian

20 September 2021 10:39 WIB
Memiliki pola makan berbeda, berikut penjelasan 6 tipe diet vegetarian
Ilustrasi mengonsumsi makanan sehat (Antara/Freepik)

Diet vegetarian semakin populer selama beberapa tahun terakhir. Orang sering menganggap bahwa cara makan vegetarian hanya menekankan pada nabati daripada produk hewani.

Namun, dikutip dari Healthline, Senin, ada enam jenis vegetarian dengan pola makan yang berbeda-beda.

1. Diet vegetarian lakto-ovo

Jenis vegetarian ini tidak mengonsumsi daging maupun ikan. Namun, mereka yang menjalani diet vegetarian lakto-ovo tetap memasukkan telur dan produk susu ke dalam makanan mereka.

Awalan "lakto" mengacu pada susu sapi atau produk susu, sedangkan "ovo" berarti telur yang berasal dari kata latin ovum.

Seorang yang menjalani diet lakto-ovo boleh mengonsumsi susu, keju, mentega, yogurt, es krim, dan produk susu lainnya. Namun, mereka tidak mengonsumsi daging sapi, ikan, ayam, maupun babi.

Baca juga: Akibat pandemi COVID-19, perusahaan China mulai produksi daging nabati

Baca juga: Cerita Sherina pilih gaya hidup vegetarian


2. Diet lakto-vegetarian

Diet lakto-vegetarian adalah diet nabati yang mencakup produk susu. Variasi ini termasuk produk susu seperti susu sapi dan produk makanan yang terbuat dari susu sapi. Namun, mereka tetap tidak memakan semua daging sama seperti diet vegetarian lakto-ovo.

3. Diet ovo-vegetarian

Diet ovo-vegetarian tidak mengonsumsi produk-produk susu, namun mereka yang melakukan diet ini boleh mengonsumsi telur. Misalnya seperti telur orak-arik, telur rebus, dan omelet. Mereka juga dapat menggunakan telur dalam menu makanan lain seperti muffin, kue, dan roti.

4. Diet flexitarian

Diet flexitarian atau diet fleksibel merupakan diet yang lebih ringan dibandingkan dengan vegan maupun vegetarian yang ketat.

Prinsip utama diet flexitarain termasuk mengonsumsi sebagian besar makanan nabati utuh, mendapatkan sebagian besar protein dari tumbuhan daripada hewan, membatasi tambahan gula dan makanan olahan yang mengandung gula, serta mengonsumsi daging dan produk hewani lainnya sesekali.

Seorang flexitarian secara teknis tidak dianggap sebagai vegetarian karena mereka kadang-kadang masih mengonsumsi daging. Namun diet ini dianggap cocok bagi seseorang yang baru akan beralih menjadi seorang vegetarian.

5. Diet pescatarian

Diet pescatarian adalah diet nabati yang mencakup ikan. Awalan "pesce" merupakan kata Italia yang berarti ikan. Sehingga, seorang pescetarian boleh mengonsumsi makanan berbasis ikan seperti tuna, halibut, salmon, atau sushi.

Namun, seorang pescetarian menghindari mengonsumsi daging lain seperti daging sapi, ayam maupun babi. Meskipun demikian, diet pescetarian masih dapat mengonsumsi produk susu dan telur.

6. Pola makan vegan

Pola makan vegan adalah pola makan yang mengecualikan semua produk yang berasal dari hewan termasuk semua daging dan ikan, produk susu, hingga telur. Pola makan vegan hanya didasarkan pada makanan nabati.

Makanan yang boleh dikonsumsi oleh seorang vegan adalah buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, termasuk kacang polong dan lentil.

Namun, pola makan vegan dapat menggabungkan alternatif nabati untuk produk hewani tradisional seperti susu nabati dan produk susu, pengganti telur nabati, dan pengganti daging nabati seperti tahu, tempe dan nangka.

Tidak hanya dalam makanan, seorang vegan juga menghindari pembelian produk kosmetik, pakaian, dan sepatu yang menggunakan bahan-bahan yang berasal dari hewan atau telah diuji pada hewan.

Baca juga: Dengarkan kebutuhan tubuh, Hamish Daud terapkan flexitarian

Baca juga: Chef Marinka: Diet nabati semakin diminati

Baca juga: "Daging" berbahan nabati hadir di Indonesia, dimulai dari burger

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021