Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya mengintensifkan pengejaran terhadap buronan anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso sekaligus mengimbau mereka untuk menyerahkan diri.Empat DPO MIT Poso diminta secepatnya serahkan diri.
Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiono ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, menyebutkan empat DPO teroris Poso yang tersisa masing-masing bernama Askar alias Pak Guru, Mukhlas alias Nae, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
"Pascakontak senjata yang menewaskan pimpinan MIT Poso dan seorang anggota lainnya, Satgas Operasi Madago Raya terus mengintensifkan perburuan terhadap sisa DPO teroris Poso yang berjumlah empat orang," kata Bronton.
Untuk memudahkan upaya pengejaran, Satgas Madago Raya mengeluarkan selebaran yang berisikan foto wajah empat teroris MIT Poso yang masuk daftar pencarian orang (DPO) atau buronan.
Dalam selebaran tersebut, pihaknya juga mengimbau peran aktif masyarakat untuk melapor apabila melihat anggota teroris MIT Poso tersebut.
Masyarakat dapat melaporkannya ke Polres Poso di nomor telepon 0852-9856-2999 atau Polres Sigi di nomor 0821-9069-191 dan Polres Parimo di nomor 0822-6008-8723.
Empat DPO MIT Poso diminta secepatnya serahkan diri. Dalam hal ini, aparat memastikan keamanannya.
Selain itu, Bronton juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya masyarakat Poso, Parigi Moutong, dan Sigi atas kerja samanya sehingga operasi penindakan terhadap kelompok MIT Poso berjalan dengan baik.
Sebelumnya, pada hari Sabtu (18/9), Satgas Operasi Madago Raya melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap dua anggota MIT Poso dalam baku tembak yang terjadi di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Dalam peristiwa tersebut, korban tewas dari kelompok MIT Poso bernama Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama.
"Kami berharap kerja samanya agar Satgas Madago Raya dapat segera menuntaskan sisa DPO teroris Poso yang kemungkinan saat ini masih berada di wilayah hutan Poso, Parigi Moutong, dan Sigi," ujar Bronto.
Baca juga: Satgas amankan puluhan barang bukti milik teroris Poso yang tertembak
Baca juga: Mabes Polri terima laporan tewasnya Ali Kalora pimpinan MIT Poso
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021