Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan pengakuan dunia internasional terhadap kapabilitas Indonesia akan meningkat dengan menjadi Presidensi G20 pada 2022.Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan mengorganisir agenda dunia seperti sebelumnya agenda Bank Dunia atau IMF
"Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan mengorganisir agenda dunia seperti sebelumnya agenda Bank Dunia atau IMF (International Monetary Fund)," kata Tauhid kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Dengan Presidensi G20 pada 2022, Indonesia akan dipandang sebagai negara dengan perekonomian yang stabil dan mampu mengatasi penyebaran COVID-19.
"Sebagai negara yang mampu menyelenggarakan ini, kita dipandang sebagai negara yang cakap menyelenggarakan acara-acara internasional dengan perekonomian yang stabil dan COVID-19 yang tertangani," imbuhnya.
Hanya saja, Tauhid memperkirakan perhelatan G20 tidak akan berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata nasional.
Pasalnya, perwakilan dari negara-negara anggota G20 kemungkinan tidak semua hadir langsung ke Indonesia karena masih mengkhawatirkan penyebaran COVID-19.
"Kalau secara langsung, karena mulai rapat Februari 2022, kebijakannya kemungkinan masih online meeting. Orang yang dari luar negeri yang ke sini hanya sedikit, tidak banyak berpengaruh," katanya.
Namun jika banyak perwakilan dari negara-negara G20 yang datang ke Indonesia, sektor pariwisata berpotensi terdampak dengan kenaikan okupansi hotel, kenaikan perjalanan wisata, dan pembelian suvenir di berbagai lokasi wisata.
"Itu kan perekonomian bergerak meski kemungkinan sedikit di situasi ini, jadi tidak begitu menguntungkan di sisi wisata," imbuhnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menerima tongkat estafet Presidensi G20 dari Perdana Menteri Italia saat penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia, akhir Oktober 2021.
Setelah itu, Indonesia akan resmi menjadi Presidensi G20 mulai 1 Desember 2021 hingga November 2022 dengan tema Recover Together, Recover Stronger atau Pulih Bersama dan Pulih Lebih Kuat.
Presidensi G20 selama 2021-2022 ini merupakan kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah G20, sejak perkumpulan yang berkontribusi pada 85 persen produk domestik bruto (PDB) dunia itu didirikan pada 1999.
Baca juga: Indef: Presidensi G20 2022 bakal datangkan investasi ke Indonesia
Baca juga: CORE: Presidensi G20 2022 bisa menguntungkan bagi Indonesia
Baca juga: Ekonom: Presidensi G20 akan bawa dampak positif hingga jangka panjang
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021