"Masih banyak calon jamaah kita yang sampai hari ini masih belum vaksin. Padahal syarat mutlak orang akan melakukan kerumunan atau berkunjung ke satu negara, syarat mutlaknya sudah harus terpenuhi," ujar Plt. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Khoirizi dalam webinar yang diikuti dari Jakarta, Selasa.
Pernyataan tersebut disampaikan Khoirizi merespon keinginan calon jamaah umrah yang ingin sesegera mungkin bisa berangkat ke Tanah Suci. Namun Khorizi tidak merinci berapa kuota dan jumlah calon jamaah umrah yang belum mendapatkan vaksin.
Baca juga: Menag ajak santri miliki komitmen bela Tanah Air di sepanjang hidupnya
Di sisi lain, pemerintah terus melobi agar Indonesia mendapat kemudahan dalam penyelenggaraan umrah, termasuk membuka penerbangan langsung bagi calon jamaah asal Tanah Air dan tak perlu mendapat satu vaksin penguat dari empat vaksin rekomendasi.
Berbagai upaya pemerintah itu, kata dia, harus didukung oleh masyarakatnya sendiri, utamanya calon jamaah umrah. Mereka yang ingin berangkat harus sesegera mungkin mendapat vaksin dan membantu dalam memutus rantai penularan.
Apabila angka vaksinasi tinggi, didukung penerapan protokol kesehatan yang ketat, bakal berimplikasi pada penurunan angka penularan dan kematian. Dengan begitu, pemerintah akan memiliki modal besar dalam melobi Arab Saudi.
"Jangankan kita ke Saudi Arabia, ke mal pun kita ditanya sudah divaksin atau belum. Ada atau tidak adanya umrah, vaksin menjadi kewajiban, jaga protokol menjadi kewajiban. Kalau kita tidak bisa menjaga itu, mustahil kita bisa melakukan umrah di masa pandemi," kata dia menegaskan.
Dalam waktu dekat, pemerintah akan berkunjung ke Arab Saudi untuk melakukan diplomasi tingkat tinggi. Pertemuan itu untuk menemui seluruh jajaran terkait di Arab Saudi dan meyakinkan mereka bahwa Indonesia sudah siap melaksanakan ibadah umrah.
"Mari kita semua dalam hal ini penyelenggara umrah, kita segera menyiapkan calon jamaah mana kala ketika Arab Saudi membuka (pelaksanaan umrah bagi calon jamaah Indonesia) kita sudah siap," kata dia.
Baca juga: Kemenag pastikan surat edaran penerima bantuan pesantren hoaks
Baca juga: Yaqut minta ASN Kemenag ubah citra agar lebih responsif
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021