"Sekarang ini masih sedikit penyintas COVID-19 yang secara sukarela mendonorkan plasma konvalesen, untuk itu kami terus berupaya melakukan sosialisasi mengajak penyintas bersedia donor membantu pengobatan masyarakat yang positif terinfeksi virus tersebut," kata Ketua PMI Palembang, Fitrianti Agustinda di Palembang, Rabu.
Bagi penyintas yang memenuhi persyaratan diharapkan secara sukarela mendonorkan plasma konvalesen sehingga semakin banyak pasien COVID-19 yang dapat diselamatkan jiwanya.
Dia menjelaskan, dalam plasma darah, terdapat antibodi yang muncul sebagai respon tubuh ketika terinfeksi suatu virus atau bakteri, termasuk virus corona.
Baca juga: Anda harus sehat bila ingin jadi pendonor plasma konvalesen
Baca juga: PMI sebut sejumlah permasalahan untuk dapatkan plasma konvalesen
Pemanfaatan plasma konvalesen penyintas merupakan salah satu metode imunisasi pasif yang dilakukan dengan memberikan plasma kepada pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Untuk menjadi pendonor plasma konvalesen, penyintas yang sudah sembuh dari COVID-19 dinyatakan sehat dan bebas gejala selama 14 hari setelah sembuh, memperlihatkan hasil tes usap PCR negatif, dapat menghubung petugas unit donor darah (UDD) PMI.
Petugas UDD PMI Palembang akan mengatur waktu untuk pemeriksaan dan pengambilan sampel darah, jika hasilnya memenuhi syarat, dilakukan pengambilan donor plasma konvalesen menggunakan metode apheresis.
Dengan banyaknya penyintas menjadi pendonor plasma konvalesen, dapat dimanfaatkan sebagai terapi tambahan membantu masyarakat terinfeksi COVID-19 berjuang sembuh melawan virus corona, kata Fitrianti yang juga Wakil Wali Kota Palembang itu.
Baca juga: PDDI ajak masyarakat Bali tak fobia donor darah
Baca juga: Anggota Marinir donor plasma konvalesen bantu penanggulangan COVID-19
Baca juga: Seskoal - PMI Tangerang gelar donor plasma bantu pasien COVID-19
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021