• Beranda
  • Berita
  • ENZ tantang siswa SMA Indonesia berkompetisi inovasi teknologi

ENZ tantang siswa SMA Indonesia berkompetisi inovasi teknologi

22 September 2021 12:16 WIB
ENZ tantang siswa SMA Indonesia berkompetisi inovasi teknologi
Ilustrasi (ANTARA/ENZ)
Badan pemerintah Selandia Baru untuk pendidikan internasional, Education New Zealand (ENZ), menantang pada siswa SMA Indonesia untuk mengikuti kompetisi ide bisnis yang berbasiskan teknologi melalui KIWI Challange 2021.

Berkolaborasi dengan Kopi Tuli (kafe yang memberdayakan orang-orang dengan disabilitas) dan Sekolah Bisnis Universitas Canterbury (UC Business School), Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia 2021 yang digelar ENZ kali ini menyasar siswa SMA di wilayah Pulau Jawa.

Baca juga: Melawan diskriminasi lewat kopi

Bertemakan “Teknologi Pendidikan”, KIWI Challenge edisi tahun ini memanggil para siswa untuk mengembangkan ide yang menggunakan teknologi untuk memampukan siswa SMA di Indonesia dalam mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan peluang mereka bekerja setelah lulus sekolah.

Siswa di Indonesia termasuk pengguna teknologi di sekolah yang tertinggi secara global, dengan lebih 40 persen dari mereka menggunakan ruang komputer. Walaupun demikian, Indonesia masih memiliki tantangan dalam menyediakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas tinggi bagi para siswanya di tengah meningkatnya permintaan untuk teknologi pendidikan seiring pandemi yang masih berlangsung.

Tema kompetisi ini menyentuh permintaan tersebut dan bertujuan untuk memberdayakan lebih banyak siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dengan teknologi.

Salah satu Pendiri Kopi Tuli, Putri Santoso, beberapa staf terpilih dari UC Business School, Direktur Regional Asia ENZ Ben Burrowes, bersama Diana Permana, Komisioner Perdagangan dari New Zealand Trade and Enterprise (NZTE), akan menjadi juri kompetisi.

Kompetisi ini menegaskan kembali misi ENZ untuk membuat pendidikan lebih mudah diakses bagi masyarakat luas dan membangun masyarakat yang inklusif secara internasional. Selaras dengan ini, siswa dengan disabilitas sangat didorong untuk berpartisipasi dalam KIWI Challenge 2021.

Baca juga: Teknologi Selandia Baru siap dukung operasi manufaktur mamin Indonesia

"Tahun ini, kami mengalihkan fokus ke teknologi pendidikan karena ini adalah area di mana kami melihat adanya peningkatan ketertarikan di Indonesia, khususnya sejak pandemi dimulai. Dengan tantangan ini, kami berharap dapat menghadirkan lebih banyak inovasi dan potensi untuk membantu meningkatkan kesempatan para siswa untuk bekerja nantinya," kata Ben Burrowes, Direktur Regional Asia ENZ, dalam siaran pers, Rabu.

Kompetisi ini akan dimulai secara resmi dengan acara peluncuran via Zoom pada 25 September 2021 pukul 10.00 (WIB), dengan Dr William Shannon, Direktur Internasionalisasi UC Business School, sebagai salah satu pembicara kunci dalam acara peluncuran.

Para siswa yang berminat dapat mendaftar untuk menghadiri acara peluncuran di sini. "Dengan bimbingan dari para pengajar kami di UC Business School, saya berharap para peserta KIWI Challenge 2021 dapat termotivasi dalam memberdayakan lebih banyak siswa di Indonesia dengan keterampilan yang dapat memberi mereka peluang lebih besar untuk bekerja setelah lulus," kata Dr Shannon.

”Para siswa yang ingin ikut serta dapat berbagi ide bisnis mereka mulai 25 September sampai 22 Oktober 2021 dalam format video. Untuk mengumpulkan video tersebut, mereka harus melengkapi formulir registrasi daring di sini. Informasi selengkapnya tentang panduan pengumpulan video akan dibagikan dalam acara peluncuran KIWI Challenge 2021." katanya.

Lima ide bisnis terbaik akan terpilih untuk melaju ke babak final. Nama-nama para finalis akan diumumkan melalui surel dan akun Instagram KIWI Challenge juga akun Instagram Kopi Tuli.

Dalam babak final pada 20 November 2021, tiga pemenang akan dipilih. Hadiah yang disediakan termasuk voucher senilai hingga Rp25.000.000, dan magang virtual di UC Business School untuk juara pertama. Magang virtual akan mengikutsertakan pemenang dalam penelitian pasar dan pengembangan rencana pemasaran untuk mempromosikan UC Business School sebagai tujuan belajar bagi siswa SMA di Indonesia.

"Memenangkan kompetisi tahun lalu merupakan pencapaian besar, dan berpartisipasi di dalamnya memungkinkan saya untuk mendapatkan pengalaman berharga sebagai seseorang yang bercita-cita untuk berwirausaha," kata Jocelyn Roce Adiwinata, pemenang KIWI Challange 2020 asal Binus Serpong.


Baca juga: Sekuel "Avatar" akan kembali syuting di New Zealand

Baca juga: UI boyong tiga gelar juara kompetisi bisnis, manajemen dan keuangan

Baca juga: Mahasiswa FTUI raih juara pertama kompetisi kasus bisnis nasional

Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021