Peresmian RPM itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan bernama "Kebagusan Bijak Kelola Sampah" yang telah diinisiasi oleh Nestle agar bisa menghadirkan solusi untuk penanganan limbah masyarakat dan rumah tangga dari tingkat paling hulu.
"Jakarta Selatan dengan permasalahan sampah 1.500 ton perhari menyisakan masalah tersendiri, saya sangat senang PT Nestlé Indonesia dan Waste4Change ikut ambil bagian dalam membantu pengurangan sampah pada sumbernya khususnya di Jakarta. Selain ajakan memilah sampah, membuat bank sampah, saat ini Pemerintah kota Jakarta Selatan beserta 65 kelurahan sedang gencar membuat ecoenzym dan maggot. Harapan saya PT Nestlé Indonesia dan Waste4Change terus bisa mengedukasi warga Jakarta Selatan dalam pengurangan sampah,” kata Plt Walikota Jakarta Selatan Isnawa Aji dalam konferensi persnya, Rabu.
Bersama dengan Waste4Change yang juga menjadi kolaborator untuk menghadirkan RPM di Kelurahan Kebagusan, fasilitas itu akan dimaksimalkan untuk menjadi pusat pengumpulan sampah rumah tangga secara terpadu dari bank-bank sampah yang ada di wilayah Kelurahan Kebagusan.
Baca juga: Nestle bersiap transisi ke sistem pangan regeneratif
Ada pun secara dominasi sampah-sampah anorganik seperti botol plastik, kertas, kardus bekas, hingga kaleng akan lebih banyak ditangani di RPM Kebagusan.
Dengan lahan seluas 195 meter persegi yang disediakan oleh Kelurahan Kebagusan, RPM Kebagusan menargetkan pengelolaan sampah anorganik sebanyak 1,3 ton per hari dan bisa melayani lebih dari 50.000 rumah tangga yang ada di Kelurahan Kebagusan.
“Kebagusan Bijak Kelola Sampah” menjadi program yang dilaksanakan sejak tahun 2019, diawali dengan sosialisasi dan edukasi mengenai sampah kepada masyarakat termasuk siswa-siswa sekolah dasar, dilanjutkan dengan pendirian dua bank sampah dan pembangunan fasilitas Rumah Pemulihan Material (RPM).
Program ini dilakukan untuk memberdayakan masyarakat di Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan sehingga bisa lebih mandiri mengelola sampah- sampah yang mereka miliki.
“Sejalan dengan komitmen Nestlé untuk menjadikan 100 persen kemasan kami dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada 2025, sekaligus mendukung ambisi pemerintah dalam mengurangi limbah sampah di Indonesia, Nestlé Indonesia bangga bekerja sama dengan para mitra dan menjadi bagian dari solusi untuk mendukung ambisi pemerintah serta sebagai upaya kami mendukung terciptanya masa depan bebas sampah. Kami berharap, fasilitas RPM ini dapat dimanfaatkan oleh warga kelurahan Kebagusan untuk mengelola sampah anorganik sebagai bagian dari dukungan terhadap program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi sampah yang dibuang ke Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang,” tutup Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia Debora Tjandrakusuma.
Baca juga: Gundukan sampah Bantar Gebang sudah 50 m, butuh peran masyarakat
Baca juga: Tiga langkah pengelolaan sampah bisa berkelanjutan
Baca juga: Karawang miliki 10 TPS3R baru untuk pengelolaan sampah berkelanjutan
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021