"Di satu sisi sektor keuangan adalah sektor yang luar biasa penting bagi suatu perekonomian," ucap Sri Mulyani dalam acara Penandatanganan MoA Program Strategic Sharia Banking Management (SSBM) secara daring di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, tantangan yang dimaksud adalah perubahan demografi, globalisasi, percepatan teknologi, serta semakin tingginya mobilitas modal antara negara, sehingga sektor keuangan, terutama industri perbankan harus bisa menata diri dengan kuat.
Ia juga memastikan industri perbankan akan terus dihadapkan pada kondisi masyarakat yang mengalami perubahan demografi, maupun dari sisi pendapatan.
Baca juga: Sri Mulyani sebut integrasi data kunci ciptakan ekonomi maju
Selain itu, Sri Mulyani menambahkan masyarakat saat ini semakin menggunakan teknologi, terutama teknologi digital di dalam kehidupan sehari-hari.
"Ini yang paling penting. Penggunaan teknologi digital termasuk di dalam transaksi dan di dalam mengelola aset yang mereka miliki," tutur Sri Mulyani.
Belum lagi, sambung dia, seluruh tantangan tersebut dikombinasikan dengan perubahan ekonomi secara global, yaitu kegiatan transaksi antar negara menjadi sangat tak terbatas dan ditopang dengan teknologi digital membuat tak adanya jarak maupun batas antar negara.
Maka dari itu, Bendahara Negara mengibaratkan sektor keuangan seperti jantung yang memompa seluruh darah untuk kebutuhan kehidupan tubuh manusia, sehingga merupakan bagian yang sangat penting.
"Sektor keuangan juga sama yaitu mengaliri dan menghidupi kehidupan perekonomian," ungkapnya.
Baca juga: Sri Mulyani pastikan jaga akuntabilitas keuangan dalam tangani COVID
Baca juga: Sri Mulyani: Daerah dengan fiskal tinggi bisa bentuk dana abadi
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021