Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengimbau penguatan testing, tracing, isolation (pengetesan, pelacakan, isolasi) untuk mengantisipasi lonjakan penularan kasus COVID-19 di Indonesia.
"Pemerintah terus melakukan testing, tracing, dan isolasi. Kalau ada satu orang yang kena (positif), maka langsung diburu sampai mungkin lebih dari 10 orang yang dicari (dilacak, red)," kata Wapres saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk pekerja media di Bentara Budaya Jakarta, Kamis.
Penguatan terhadap pengetesan, pelacakan, dan isolasi bagi orang yang positif dapat membuat jajaran petugas kesehatan menangani kasus COVID-19.
Baca juga: Wapres: Indonesia tidak mau kecolongan varian baru COVID-19
"Jadi kalau ketahuan (positif), itu langsung diisolasi, tidak dibiarkan," tambahnya.
Selain itu, Wapres mendorong masyarakat untuk segera melaksanakan vaksinasi COVID-19 agar dapat terbentuk kekebalan komunal atau herd immunity secara nasional.
"Kemudian juga vaksinasi, vaksinasi ini akan terus kami upayakan supaya bisa mencapai 208 juta masyarakat sehingga tercapai herd immunity-nya," jelasnya.
Baca juga: Wapres tinjau vaksinasi untuk pekerja media
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang turut mendampingi Wapres dalam peninjauan tersebut mengatakan pihaknya akan memastikan fasilitas testing, tracing, treatment (3T) di berbagai daerah dapat berjalan baik.
Dengan penguatan 3T tersebut, lanjut Budi, setiap kasus COVID-19 yang muncul akan segera ditangani dengan baik sehingga penularannya tidak semakin meluas.
"Pemerintah akan memperkuat fasilitas 3T. Barangkali ada ledakan kecil, klaster, itu dapat cepat diperhatikan di klaster itu. Tidak usah menunggu sampai melebar seperti dahulu kita pernah alami, sehingga tidak terlalu luas dampaknya," ujar Budi.
Baca juga: Wapres sebut pemerintah siapkan dua kawasan industri halal di NTB
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021