Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care, Unilever Indonesia Foundation, mengatakan sangat penting untuk edukasi soal perawatan gigi karena permasalahan gigi dan mulut masih menjadi salah satu isu kesehatan utama yang dialami setengah populasi dunia dari berbagai lapisan usia.
Di Indonesia, 7 dari 10 masyarakatnya menderita gigi berlubang, bahkan tantangan permasalahan gigi dan mulut semakin terasa saat pandemi COVID-19.
Baca juga: Lima kesalahan yang sering dilakukan saat menyikat gigi
"Pepsodent terus mewujudkan purpose-nya untuk mendukung edukasi dan perawatan gigi. Purpose ini sejalan dengan tema BKGN 2021 yaitu 'Gigi Kuat, Hidup Sehat untuk #SenyumIndonesia'," ujar drg. Mirah dalam peluncuran BKGN 2021 pada Kamis.
Survei global Pepsodent menunjukkan bahwa 30 persen responden di Indonesia mengaku pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi, umumnya disebabkan rasa malas (46 persen), yang salah satunya karena berkurangnya interaksi tatap muka.
"Akibatnya, permasalahan gigi dan mulut kian meningkat, seperti kemunculan gigi berlubang baru pada 25 persen responden Indonesia," kata drg. Mirah.
Permasalahan gigi dan mulut juga menjadi perhatian pihak Pemerintah. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pandemi COVID-19 berdampak pada menurunnya pemanfaatan layanan kesehatan gigi dan mulut oleh masyarakat. Hal ini tentunya dapat menjadi tantangan dalam mewujudkan Indonesia bebas karies tahun 2030.
Baca juga: Akibat mengunyah hanya di satu sisi mulut
"Di tengah belum meratanya SDM kesehatan gigi dan mulut di Indonesia, saya ucapkan terima kasih kepada Unilever Indonesia bersama Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, serta semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara (BKGN) ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua, baik untuk tenaga kesehatan gigi dan mulut maupun masyarakat Indonesia," ujar Budi.
Perawatan gigi dan mulut juga perlu diperhatikan agar terhindar dari permasalahan kesehatan yang lebih serius, termasuk kesehatan jantung. Studi menyebutkan bahwa orang yang memiliki permasalahan gigi berlubang parah berisiko terkena penyakit jantung hingga 3 kali lebih tinggi.
Melihat fakta di atas, edukasi konsisten masih sangat dibutuhkan. Layanan kesehatan gigi dan mulut berbasis digital merupakan alternatif tepat untuk menjangkau masyarakat luas. Untuk itu, BKGN 2021 kembali mengoptimalkan layanan teledentistry nasional "Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” melalui official WhatsApp Tanya Pepsodent di 0878-8876-8880 selama November – Desember, melibatkan dokter gigi dari 28 Fakultas Kedokteran Gigi dan 50 PDGI cabang.
Baca juga: Waktu yang tepat ajari anak menyikat gigi
Hingga saat ini, BKGN telah memberi manfaat kepada lebih dari 500 ribu masyarakat Indonesia, melibatkan 135 PDGI Cabang dan 26 Fakultas Kedokteran Gigi, dan lebih dari 17.000 dokter gigi dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi.
Ketua Umum Pengurus Besar PDGI, Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM, mengatakan layanan teledentistry nasional di BKGN 2021 kini dilengkapi dengan fitur video call sehingga masyarakat dapat berkonsultasi secara aman, nyaman dan akurat.
"Jika dibutuhkan penanganan lebih lanjut, jangan ragu berkunjung ke dokter gigi karena Kemenkes RI bersama PDGI telah menerapkan petunjuk teknis 'Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru' secara merata," ujar dr. Seno.
Meyakini gigi yang kuat akan berujung pada hidup yang lebih sehat, melalui BKGN 2021, Pepsodent juga mengawali kampanye "Yuk #SikatGigiSekarang untuk #SenyumIndonesia" yang menginspirasi dan mengedukasi masyarakat untuk segera membebaskan diri dari gigi berlubang.
Baca juga: Waspada, gigi berlubang pengaruhi kesehatan jantung
Baca juga: Tips dokter cegah gigi ngilu
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021