Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo dan Direktur Dewan Ekonomi Nasional Brian Deese bertemu dengan pelaku industri semikonduktor pada Kamis (23/9) waktu setempat, dikutip dari Reuters. Rapat itu antara lain diikuti oleh Apple, Daimles, BMW, GlobalFoundries, Micron, Microsoft, Samsung, Intel, TSMC dan Ampere Computing.
"Ini waktunya untuk lebih agresif. Situasi tidak menjadi lebih baik, dalam beberapa hal semakin buruk," kata Raimondo.
Baca juga: Krisis chip, Toyota akan kurangi produksi di Jepang dan Amerika
Raimondo mengeluarkan permintaan sukarela, voluntary request, informasi tentang krisis chip ini dalam kurun waktu 45 hari. Krisis ini menyebabkan AS mengurangi produksi kendaraan.
Permintaan sukarela ini akan akan mendorong transparansi rantai pasokan dan "merinci kemacetan dan memprediksi tantangan sebelum terjadi".
Dia mengingatkan jika perusahaan tidak menjawab permintaan sukarela ini, "kami memiliki alat lain di kotak perkakas yang mewajibkan mereka memberikan data. Saya harap kita tidak sampai ke sana. Tapi, jika sampai terjadi, kami akan melakukannya".
Gedung Putih menegaskan industri perlu berada di depan dalam mengatasi kemacetan rantai pasokan ini, yang terjadi karena kekurangan pasokan chip secara global.
Produsen mobil seperti General Motors Co, Toyota Motor Corp dan Stellantis NV memangkas produksi dan target penjualan karena chip langka.
CEO Stellantis, yang hadir secara virtual dalam pertemuan tersebut, menyatakan akan kooperatif dengan permintaan tersebut dan menegaskan perlu ada partisipasi dari seluruh rantai pasokan semikonduktor.
TSMC dalam keterangan resmi menyatakan akan mendukung permintaan tersebut dan bahwa mereka sudah mengambil langkah untuk mengatasi krisis ini.
Baca juga: GM yakin krisis semikonduktor akan mulai stabil kembali
Baca juga: Hyundai sementara tutup pabrik karena krisis semikonduktor
Baca juga: Intel akan investasi Rp1.300 triliun untuk produksi chip di Eropa
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021