• Beranda
  • Berita
  • Cerita enam musisi sambangi empat kota di Collabonation Road to Unity

Cerita enam musisi sambangi empat kota di Collabonation Road to Unity

24 September 2021 12:50 WIB
Cerita enam musisi sambangi empat kota di Collabonation Road to Unity
Kunto Aji, Sal Priadi, Iga Massardi, Rendy Pandugo, Petra Sihombing, dan Asteriska mengunjungi musisi dan seniman senior di empat kota, yakni Solo, Bali, Bandung, dan Yogyakarta dalam Collabonation Road to Unity #BERSATUuntukBangkit. ANTARA/Instagram @im3ooredoo
Kunto Aji, Sal Priadi, Iga Massardi, Rendy Pandugo, Petra Sihombing, dan Asteriska mengunjungi musisi dan seniman senior di empat kota, yakni Solo, Bali, Bandung, dan Yogyakarta, dalam dokumenter series Collabonation Road to Unity "Perjalanan Lintas Kota untuk Kolaborasi Lintas Generasi" dengan misi "Bersatu untuk Bangkit".

Musisi dan senior yang mereka kunjungi dalam proyek tersebut adalah Barata Sena dan Gondrong Gunarto di Solo, Navicula di Bali, Mocca di Bandung, dan Shaggydog di Yogyakarta.

Melalui perjalanan tersebut, Iga Massardi dalam jumpa pers virtual, Jumat, mengatakan, dia dapat berbicang dengan para musisi senior tak hanya sebagai seniman, tapi juga peran mereka di kehidupan sosial.

"Di era sekarang ini, relavansi terhadap seni itu bukan cuma untuk dinikmati tapi juga berguna dan berfungsi di elemen masyarakat," kata Iga.

"Jadi mempelajari hal ini dari setiap musisi dari kota yang berbeda memiliki insight yang berbeda juga. Harapannya, dokumenter series ini bisa menjadi tontonan yang insightful," lanjutnya.

Baca juga: Tujuh musisi berbagi cerita karantina musik di Collabonation Camp

Episode pertama Collabonation Road to Unity akan mengisahkan perjalanan para musisi muda tersebut bersama Barata Sena dan Gondrong Gunarto di Solo. Selanjutnya, episode dua adalah perjalanan di Bali, episode tiga di Bandung, dan episode empat di Yogyakarta.

Sal Priadi menceritakan kisah menarik selama melakukan perjalanan di Solo, yaitu saat mereka bertemu dengan seorang seniman yang menciptakan alat musik dengan bentuk yang tak biasa seperti meja dan kursi.

"Ini pertama kalinya berkolaborasi dengan seniman seperti itu. Ini juga mengingatkan aku bahwa tidak ada batasan dalam bermusik dan pentingnya bereksplorasi," imbuhnya.

Iga menambahkan bahwa saat melihat alat musik tersebut, tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana cara memainkannya.

"Yang lucu adalah ternyata yang buatnya aja belum tahu cara maininnya. Kita seperti sama-sama ada di sebuah taman bermain yang baru dibuka dan baru pertama kali ke sana," katanya.

"Ini yang seru dari proyek ini. Kita semua menemukan bahwa bermain musik bukan cuma soal nada dan bunyian, tapi juga ekspresi, dan bagaimana menggabungnya menjadi bentuk yang teatrikal," lanjutnya.

Sementara itu, Kunto Aji mengatakan bahwa dia sangat senang bergabung dengan proyek Collabonation karena dapat melihat kegiatan para musisi senior di tengah situasi Pandemi COVID-19 yang membuat kegiatan termasuk bermusik menjadi sangat terbatas.

"Di Industri musik kan sedang melambat, kita tidak bisa berkegiatan seperti biasanya. Di sini kelihatan sekali apa yang mereka lakukan di masa yang melambat ini. Termasuk yang paling penting sebagai musisi itu berhubungan dengan lingkungan sekitar dan ini waktunya bersatu untuk bangkit," kata Kunto Aji.

Episode pertama Collabonation Road to Unity yang menceritakan perjalanan mereka di Solo dapat ditonton melalui kanal YouTube IM3 Ooredoo pada 24 September 2021.

Baca juga: Cerita Baskara Putra tak menyangka berkolaborasi dengan Iwan Fals

Baca juga: Kolaborasi musisi & sutradara muda dalam 3 film pendek Collabonation


 

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021