Tim layar Bali menargetkan tiga medali emas pada PON XX Papua dengan diperkuat tiga atletnya yakni I Gusti Made Oka Sulaksana di nomor RSX putra, I Gusti Bagus Gopala Sulaksana di nomor RS One putra dan I Gusti Agung Danendra Hazel Devananda Kusumantara di nomor Bic Techno putra.Kebetulan belum pernah ke Papua dan belum tahu seperti apa situasi ombak di sana
"Tim layar Bali akan bertolak lebih awal ke Jayapura pada malam ini (24/9), meski pertandingan baru berlangsung pada 3 Oktober 2021 agar atlet bisa beradaptasi dengan ombak serta angin di Pantai Hamadi Jayapura, Papua," kata pelatih tim layar PON Bali, I Wayan Sujana, di Denpasar, Jumat.
Dari sisi kualitas, ketiganya diakui sangat mumpuni dan tidak diragukan lagi, namun ada hal penting di luar kualitas itu yang menjadi faktor utama dan penentu dalam meraih tiga target emas yaitu faktor alam.
Baca juga: Layar masih jadi andalan Kepri mendulang emas di PON Papua
Ia menambahkan, layar memang bergantung pada kekuatan alam, dalam hal ini angin, jika angin di venue PON nanti sangat bagus, harapan tiga medali emas yang menjadi target itu bisa digenggam.
Atlet layar Bali melakukan latihan intensif hingga berlayar ke tengah laut demi mendapat angin yang bagus dan arus air juga diperhitungkan agar manuver layar bisa maksimal.
Selain melakukan latihan di Pantai Duyung, Sanur, Denpasar, tim layar Bali juga sempat melakukan latihan di Danau Batur, Kabupaten Bangli. "Pemilihan berlatih di danau itu untuk mengantisipasi jika angin di Papua nanti kecil dan kondisi air datar sekaligus menempa fisik atlet layar Bali," katanya.
Sementara itu, I Gusti Made Oka Sulaksana yang merupakan atlet layar Bali yang juga legenda selancar angin Indonesia yang berhasil meraih tujuh medali emas secara beruntun sejak PON XIII/1993 Jakarta hingga XIX/2016 Jawa Barat itu berambisi mempertahankan medali emas sehingga melakukan latihan intensif dalam persiapan PON XX Papua.
"Persiapan kami sudah maksimal dengan melakukan latihan enam kali seminggu," kata Oka Sulaksana (50) yang pernah terpilih sebagai pembawa bendera Merah Putih dalam acara pembukaan Olimpiade Beijing tahun 2008 tersebut.
Baca juga: Tim layar Jabar berangkat lebih awal untuk adaptasi di Papua
Baca juga: Jabar targetkan tiga emas dari layar PON Papua
Ia menyatakan dalam PON XX Papua, tantangan yang dimiliki yaitu belum pernah merasakan bertanding di Papua meskipun sudah melanglang buana ke berbagai negara untuk berkompetisi.
"Kebetulan belum pernah ke Papua dan belum tahu seperti apa situasi ombak di sana," katanya.
Ia mengaku menerima informasi dari teman-teman melalui kiriman video, ombak di Pantai Hamadi Jayapura itu mirip di Bali, kadang besar dan anginnya kencang," katanya.
Tim layar Bali menggelar persembahyangan di 5 pura yang terletak di dekat pantai kawasan Sanur, Denpasar dalam persiapan mengikuti PON XX Papua pada Selasa (21/9/2021).
Persembahyangan yang digelar menjelang keberangkatan menuju ke Jayapura, Papua itu untuk memohon keselamatan dalam perjalanan maupun saat bertanding serta memohon kepada alam agar diberikan yang terbaik sesuai harapan untuk meraih medali emas dalam PON XX Papua.
Baca juga: Atlet layar Maluku latihan penguasaan venue pertandingan
Baca juga: Atlet layar Papua targetkan raih dua medali emas
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Nyoman Hendra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021