Vaksin tersebut, ZyCoV-D, akan disuntikkan dalam paket tiga dosis.
Vaksin Cadila, vaksin DNA pertama di dunia untuk COVID, telah mendapat izin pada Agustus dari badan kesehatan India untuk penggunaan darurat.
Cadila, yang diperkirakan akan mulai memasok vaksin pada Oktober, berencana memproduksi 100-120 juta dosis ZycoV-D dalam setahun.
Shilpa Medicare mengatakan unit perusahaannya akan membuat bahan-bahan vaksin, sementara Cadila akan mengemas, mendistribusikan, dan memasarkan vaksin tersebut.
Target produksi vaksin ZyCoV-D dari fasilitas Shilpa Medicare di Karnataka belum diketahui.
Baca juga: India mungkin akan izinkan ekspor vaksin Sputnik Light bulan ini
Cadila dan Shilpa Medicare belum menanggapi permintaan Reuters untuk memberi keterangan perinci soal kesepakatan tersebut.
Seorang sumber di pemerintahan mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa Cadila Healthcare pada Oktober akan memasok 10 juta dosis vaksin COVID-19.
India mematok target bisa memvaksin seluruh orang dewasa yang memenuhi persyaratan pada Desember .
Pada saat yang sama, negara itu juga berharap bisa melanjutkan ekspor vaksin pada Oktober-Desember untuk memenuhi komitmennya di bawah prakarsa global COVAX.
Shilpa Medicare juga memproduksi vaksin Sputnik V Rusia di bawah perjanjian dengan perusahaan raksasa farmasi India, Dr. Reddy's Laboratories
Saham Shilpa Medicare, yang naik sekitar dua persen setelah pengumuman tersebut, terakhir turun sekitar 0,6 persen. Saham Cadila Healthcare tidak berubah.
Sumber: Reuters
Baca juga: India lanjutkan ekspor vaksin COVID-19 Oktober
Baca juga: India pertimbangkan kelanjutan ekspor vaksin COVID, fokus ke Afrika
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021