Perpustakaan Nasional (Perpusnas) ingin menumbuhkan budaya menulis di kalangan masyarakat untuk menguatkan ekosistem literasi.
“Penguatan ekosistem literasi tidak cukup dengan modal membaca," kata Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Adin Bondar sebagaimana dikutip dalam siaran pers Perpusnas yang diterima di Jakarta, Sabtu.
"Dengan menggandeng Duta Baca sebagai teladan, Perpusnas berharap kolaborasi program penguatan budaya menulis yang dilakukan bersama Duta Baca dan pegiat literasi banyak menginspirasi masyarakat,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa upaya penguatan literasi mencakup pengembangan budaya membaca, penguatan sistem perbukuan dan konten literasi, serta peningkatan akses perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Duta Baca Indonesia Gol A Gong mengatakan bahwa pegiat literasi, penulis lokal, dan duta baca daerah sebenarnya bisa menjadi penggerak upaya menumbuhkan budaya menulis.
Namun, menurut dia, selama ini belum banyak duta baca daerah yang punya keahlian menulis dan menghasilkan karya tulis.
Pendiri Benny Institute Benny Arnas juga mengemukakan bahwa akan lebih baik kalau para duta baca daerah selain banyak membaca dan punya banyak pengetahuan tentang buku juga punya kemampuan menulis.
Dia menyebut pandemi COVID-19 sebagai kesempatan bagi para penikmat buku untuk lebih banyak membaca serta mulai menulis.
Baca juga:
Program Kampus Mengajar bantu tingkatkan literasi dan numerasi siswa
BPJPH akan terbitkan buku saku halal untuk tingkatkan literasi produk
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021