"Wilayah tersebut memang dikenal memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan, sehingga penanaman mangrove pun dinilai sangat mendukung bagi pengembangan usaha tersebut, " ujar Sekretaris BRGM, Ayu Dewi Utari dalam keterangannya di Jakarta, Minggu
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rehabilitasi Mangrove yang dijalankan BRGM, tambahnya, adalah Penanaman Bibit Mangrove yang berbasis masyarakat sehingga bisa jadi tambahan penghasilan baru bagi masyarakat. Ekosistem terjaga, masyarakat sejahtera.
Baca juga: BRGM cetak petani inovatif olah lahan gambut berkelanjutan
Selain itu, rehabilitasi mangrove juga merupakan salah satu upaya melindungi negara, karena kerusakan mangrove dapat mempengaruhi perubahan iklim di Indonesia dan juga dunia.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Berkah, Muslim mengatakan jika program rehabilitasi mangrove sangat membantu perekonomian warga. Bahkan, masyarakat kini begitu bersemangat secara bersama-sama menjaga mangrove agar tidak ada yang menebangnya secara liar.
"Selama saya bawa program ini, warga cukup terbantu dari segi ekonomi. Rata-rata warga di sini mata pencahariannya nelayan, sudah pasti mereka happy karena ikan akan meningkat di dekat mangrove,” ujarnya.
Baca juga: Presiden: Tanam mangrove untuk pemulihan lingkungan dan mitigasi iklim
Dalam waktu 65 hari, KTH Berkah berhasil menanam 35 hektare di Desa Resun Pesisir, Kabupaten Lingga dengan 115.000 bibit mangrove yang dibeli langsung dari warga sekitar.
“Semua warga di sini kita berdayakan. Nah karena mereka dari dulu sudah paham cara pembibitan mangrove, jadi bibit mangrove ini kita beli dari warga, harga bibitnyaRp700 per biji,” katanya.
“Kami juga berharap ada program BRGM selanjutnya agar masyarakat juga lebih senang lagi dalam meningkatkan penghasilan mereka. Misalnya bantuan tambak udang dan kepiting yang menjadi andalan warga di sini,” harap Muslim.
Seperti diketahui, Kepulauan Riau adalah salah satu provinsi target rehabilitasi mangrove BRGM. Di mana tahun ini luasan target rehabilitasi mangrove di Kepri adalah 5.500 hektare.
Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021