PT PLN (Persero) telah merampungkan dua proyek listrik tegangan tinggi kereta cepat Jakarta-Bandung berupa pemberian tegangan pada saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV Poncol Baru-Poncol Baru II dan Gas Insulated Substation (GIS) 150 kV Poncol Baru II.SUTT dan GIS ini dibangun sejak 2018 dengan memanfaatkan lahan gedung existing PLN ULTG Bekasi, sehingga dalam prosesnya membutuhkan pembangunan gedung pengganti terlebih dahulu.
Direktur Bisnis PT PLN Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN Haryanto mengatakan proyek itu sangat krusial dalam mendukung keberhasilan pengerjaan dan operasional kereta cepat tersebut.
"SUTT dan GIS ini dibangun sejak 2018 dengan memanfaatkan lahan gedung existing PLN ULTG Bekasi, sehingga dalam prosesnya membutuhkan pembangunan gedung pengganti terlebih dahulu,” kata Haryanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: KCIC kebut pembangunan persinyalan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Proyek kelistrikan dengan investasi Rp165 miliar dan dibangun di Margahayu, Bekasi Timur, ini juga akan menjadi salah satu infrastruktur kelistrikan penting untuk Kota Bekasi.
Haryanto mengungkapkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) barang dan jasa proyek tersebut mencapai angka 65,58 persen, sehingga proyek kelistrikan ini menjadi sebagai salah satu infrastruktur yang sangat krusial dalam memperkuat sistem kelistrikan Jawa Barat.
Baca juga: Sambut insentif PPnBM, PLN beri diskon tarif isi daya mobil listrik
Kereta cepat Jakarta-Bandung diproyeksikan akan memiliki jalur sepanjang 142,3 kilometer, sehingga menjadi sistem transportasi kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
Kehadirannya kereta cepat itu akan membawa percepatan mobilitas Jakarta-Bandung dengan waktu tempuh kurang dari satu jam. “Inovasi alat transportasi modern ini tentunya sangat membutuhkan suplai listrik yang terbaik dan dapat selalu diandalkan,” pungkas Haryanto.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021