Sanliurfa sendiri dikenal sebagai salah satu wilayah yang memiliki banyak warisan budaya, sejarah, dan ilmu pengetahuan terkait peradaban manusia di masa lampau, terutama di zaman Neolitikum.
Baca juga: Turki perkenalkan Tas Tepeler, buka wawasan tentang peradaban manusia
"Pemerintah Turki terus memberikan dukungan untuk proyek (penggalian artefak, situs bersejarah) di Sanliurfa. Ini akan menjadi proyek yang komprehensif. Warisan peradaban manusia harus dilestarikan, dan masyarakat di sekitarnya harus ikut masuk di dalamnya," kata Menteri Ersoy, beberapa waktu lalu.
"Penduduk lokal pun sama semangatnya dengan kami. Mereka sangat mendukung lewat berbagai cara, salah satunya dengan penelitian permukaan (surface research) di are sekitar," ujarnya menambahkan.
Sependapat, Gubernur Sanliurfa Abdullah Erin Ozgecmis mengatakan Sanliurfa merupakan wilayah dengan banyak potensi di bidang sejarah dan budaya yang dapat digali lebih dalam.
Dengan melibatkan masyarakat, ditambah dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan berbagai pihak lainnya dari seluruh belahan dunia, diharapkan proyek penggalian benda sejarah di wilayah tersebut dapat bermanfaat tak hanya dari segi pariwisata dan ilmu pengetahuan, namun juga ekonomi lokal.
"Ini dapat membangkitkan ekonomi lokal secara berkelanjutan dan adil. Kerja sama semua pihak ini dapat diperkuat dan diharapkan bisa bersama-sama memecahkan persoalan yang mungkin terjadi di lapangan," ujar Ozgecmis.
Lebih lanjut, Gubernur Ozgecmis mengatakan pemerintah juga berperan aktif untuk membangun infrastruktur pendukung seperti akses transportasi hingga kualitas layanan untuk pengunjung.
Baca juga: Turki perkenalkan Karahantepe sebagai proyek warisan Neolitikum
Ia mengatakan, dengan kolaborasi ini, jumlah wisatawan yang datang ke Sanliurfa bisa meningkat, mengingat dalam dua dekade terakhir, provinsi ini sudah dibanjiri hingga 1,1 juta pelancong.
"Kami akan terus meningkatkan perhatian kepada dunia, serta memperkuat pemerintahan kami, agar wisata ini bisa bermanfaat secara ekonomi dan sosial bagi provinsi," ujar Ozgecmis.
Tas Tepeler
Sementara itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki bersama dengan Badan Pengembangan dan Promosi Pariwisata Turki (TGA) memperkenalkan "Tas Tepeler", yang menghadirkan sejumlah kepingan sejarah dari peradaban dan kehidupan manusia, termasuk temuan tentang sejarah dari komunitas sosial pertama di dunia.
Sanliurfa adalah rumah bagi contoh pertama tenaga kerja terorganisir dan spesialisasi dalam sejarah peradaban. Antara tahun 2021 dan 2024, penggalian akan dilakukan di total 12 lokasi, termasuk Karahantepe, sebuah situs dengan lebih dari 250 blok megalit berbentuk T serupa dengan yang ditemukan di Situs Warisan Dunia UNESCO, Göbeklitepe.
Diperkirakan, ada beberapa situs di Sanliurfa yang mirip dengan Gobeklitepe, yang mencerminkan fase awal Zaman Neolitik.
Temuan terbaru dari penggalian Karahantepe dipamerkan dalam “Pameran Manusia Karahantepe dan Neolitik” ("Karahantepe and Neolithic Human Exhibition") di Museum Arkeologi Sanliurfa yang dibuka pada 23 September 2021 selama acara peluncuran proyek Tas Tepeler.
Baca juga: Turki jadi pilihan menarik turis Indonesia selama pandemi
Baca juga: Jalan-jalan di Turki secara virtual dari rumah
Baca juga: KBRI Ankara gencarkan promosi pariwisata di Turki secara daring
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021