Banjir itu menggenangi sebagian wilayah Kabupaten Barru, Pangkep, Maros, Bone, Gowa, Takalar, dan Makassar dengan ketinggian air bervariasi.
"Sudah dua hari ini, rumah kami terendam air setinggi lutut karena Sungai Maros meluap," kata warga Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Maros, Muhammad Anwar, Jumat.
Sungai yang berada tidak jauh dari rumah Anwar meluap setelah hujan deras yang dibarengi pasang air laut.
Banjir di Kabupaten Maros yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Makassar, telah merendam ribuan rumah warga dan sekitar 500 hektar sawah di empat kecamatan yakni Kecamatan Moncongloe, Turikale, Lau dan Maros Baru.
Tetangga Maros, Kabupaten Pangkep, dilanda banjir dari meluapnya air Bendungan Tabo-Tabo pada Rabu (12/1).
Ratusan rumah warga yang berada di sekitar bantaran Sungai Pangkep dan Bendungan Tabo-Tabo hingga kini masih terendam, termasuk rumah jabatan bupati Pangkep yang jaraknya sekitar 20 meter dari Sungai Pangkep.
"Alhamdulillah, hari ini air sudah mulai turun dan tinggal setinggi mata kaki. Sebagian warga mulai membersihkan rumahnya, sisa banjir meninggalkan lumpur dalam rumah," kata warga Padoangdoangan, Kecamatan Minasa Tene, Kabupaten Pangkep, Muh Jafar.
Di Kabupaten Barru, banjir melanda empat kecamatan dengan ketinggian air mencapai satu hingga dua meter. Sebagian rumah yang terendam hanya tampak bagian atapnya saja.
Sementara di Kabupaten Gowa,sedikitnya 300 rumah warga di Kecamatan Pattallassang terendam akibat meluapnya anak Sungai Jeneberang.
Warga Kota Makassar juga mengalami kondisi serupa khususnya yang berada di perumahan yang berlokasi di pinggir kota berjulukan "Anging Mammiri" ini seperti Perumahan Sudiang Permai, BTN Hamzy, dan BTN ANTARA.
(S036/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011