Memperingati Hari Jantung Sedunia pada 29 September, Yayasan Jantung Indonesia mengangkat tema "Use Heart to Connect" yang juga diusung secara global tahun ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah.Jangan lupa tetap memeriksakan kesehatan Anda secara berkala dengan cara konsultasi dengan dokter Anda melalui fasilitas telemedika
Tema "Use Heart to Connect" dimaksudkan untuk mengingatkan pentingnya menggunakan pengetahuan, kasih sayang, dan peran tiap individu untuk memastikan bahwa orang-orang di sekeliling memiliki kesempatan yang terbaik untuk memiliki jantung yang sehat. Dengan teknologi semua orang dapat saling terhubung sehingga memungkinkan untuk berbagi informasi dan edukasi sehingga menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi dari sebelumnya.
Mela Sabina sebagai Ketua Bidang Komunikasi dan Promotif Yayasan Jantung Indonesia, dalam jumpa pers Senin mengatakan, penyakit jantung kini bukan hanya dialami oleh orang-orang di usia senja tapi juga banyak menyerang usia muda. Tingginya prevalensi penyakit jantung di Indonesia banyak disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Baca juga: Inovasi teknologi kesehatan dan digital untuk jaga kesehatan jantung
Perubahan gaya hidup harus dilakukan sedini mungkin sebagai investasi kesehatan di masa depan. Di era serba digital seperti saat ini perkembangan teknologi di bidang kesehatan akan mempermudah siapa pun dalam mendapatkan layanan kesehatan.
"Saat ini sudah semakin banyak yang mengenal wearables seperti jam atau gelang pintar dengan fitur utama mengukur frekuensi dan target berbagai jenis aktivitas fisik jadi semua orang bisa mempunyai pengingat kala sedang menjalani gaya hidup yang kurang baik," ujar Mela dalam jumpa pers "Menyambut Hari Jantung Sedunia 2021".
Penyakit jantung atau kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia yang mengakibatkan 18,7 juta kematian per tahun. Di Indonesia sendiri berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa setidaknya 15 dari 1000 orang individu di Indonesia menderita penyakit jantung atau kardiovaskular.
Penyakit jantung memiliki banyak penyebab mulai dari kebiasaan merokok, diabetes, hipertensi dan obesitas, hingga polusi udara. Oleh karena itu, seluruh masyarakat perlu mengambil peran dalam mencegah tingginya angka jumlah penyintas dan kematian akibat penyakit jantung.
Baca juga: Kondisi stabil syarat pasien sakit jantung dapatkan vaksinasi COVID-19
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Vito A. Damay, Sp.JP(K), M.Kes., AIFO-K, FIHA., FICA., FAsCC., mengatakan salah satu cara mencegah penyakit jantung adalah meningkatkan daya tahan tubuh sebaik mungkin, makan makanan yang bergizi, hindari gula, garam serta lemak berlebihan, mengkonsumsi suplemen serta multivitamin bila diperlukan.
"Jangan lupa tetap memeriksakan kesehatan Anda secara berkala dengan cara konsultasi dengan dokter Anda melalui fasilitas telemedika. Tapi jangan lupa, jika gejala dirasa mengganggu segera kunjungi fasilitas kesehatan atau rumah sakit terdekat agar segera mendapatkan penanganan lebih lanjut," kata dr. Vito.
Peringatan Hari Jantung Sedunia tahun ini diperingati oleh Yayasan Jantung Indonesia dengan menyelenggarakan beberapa program seperti Webinar Rheumatic Heart Disease bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) pada 28 September 2021, Webinar Use Heart To Connect pada 29 September 2021, HeartSports Campaign bekerjasama dengan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) pada 29 September – 31 Oktober 2021, program memasak menu makanan sehat Use Heart To Cook serta kompetisi membuat video melalui Reels Instagram bekerja sama dengan Komnas Pengendalian Tembakau yang akan berlangsung sampai 5 Oktober 2021.
Baca juga: Dokter: COVID-19 perparah penyakit jantung bawaan pada anak
Selain itu, menginjak tahun ke 40 kehadirannya di Indonesia, Yayasan Jantung Indonesia juga akan menyelenggarakan eksebisi virtual sekaligus penggalangan dana berupa pameran seni rupa dan fesyen dengan tema "Show Your Heart".
Pameran seni rupa dan fesyen ini diikuti oleh puluhan perupa dan desainer seperti Angki Purbandono, Davy Linggar, Eddie Hara, Mulyana, Syagini Ratna Wulan, Chitra Subyakto, Ghea Panggabean, Sebastian Gunawan, Major Minor, Tulola Jewelry, dan lain-lain. Total ada 11 seniman dengan 21 karya (19 karya dua dimensi dan 2 karya tiga dimensi) dan 11 fesyen desainer dengan 27 karya (21 karya fesyen, 3 karya aksesoris berupa tas, 2 karya aksesoris berupa perhiasan, dan 1 set tableware).
Tujuan diselenggarakannya pameran seni rupa dan fesyen ini adalah untuk meningkatkan awareness para pecinta seni dan desain agar lebih peduli terhadap kesehatan jantung dan kardiovaskular, mendukung ekonomi kreatif, juga sebagai penggalangan dana untuk membantu tindakan intervensi, pencegahan dini, serta rehabilitasi anak-anak dengan penyakit jantung dari keluarga pra sejahtera.
Baca juga: Cegah penyakit jantung, Kemenkes minta masyarakat terapkan hidup sehat
Baca juga: Rajin olahraga pasti bebas sakit jantung?
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021