Seiring dengan ulang tahun BRI Agro ke-32 tahun, kami telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk merubah nama baru kita menjadi Bank Raya
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) resmi mengubah nama menjadi Bank Raya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Direktur Utama BRI Agro Kasper Situmorang mengatakan bahwa pengubahan nama ini seiring dengan komitmen perseroan mengubah citra menjadi bank digital.
“Seiring dengan ulang tahun BRI Agro ke-32 tahun, kami telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk merubah nama baru kita menjadi Bank Raya,” kata Kasper dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan saat ini BRI Agro sedang bertransformasi menjadi bank digital yang akan melayani pelanggan di sektor ekonomi gig.
“Perjalanan ini bukan dimulai baru saja, tapi sejak 2019 dimana kami meluncurkan produk pinjaman yang inovatif disebut Pinang,” terang Kasper.
Dengan peluncuran Pinang, saat itu BRI Agro menjadi bank pertama yang meluncurkan produk digital lending dengan proses untuk mendapatkan pinjaman hanya 15 menit.
Ke depan, Kasper mengatakan digitalisasi di industri perbankan akan terus berkembang didorong oleh penyebaran COVID-19.
“Pembatasan gerak selama pandemi mendorong layanan perbankan untuk dapat dilakukan langsung ke customer via seluler atau website sehingga terbentuk zona nyaman baru bagi customer,” imbuhnya.
Baca juga: Kolaborasi perbankan dan fintech pacu digitalisasi UMKM
Baca juga: Mulai fokus pinjaman digital, BRI Agro tetap salurkan KPR untuk MBR
Baca juga: BRI Agro usung "community branch" dukung layanan digital
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021