"Kedatangan orang asing juga kami lakukan pengetatan untuk orang dari daerah-daerah yang kita anggap punya kecenderungan tinggi atau level 4, istilah kita," katanya dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jakarta, Senin.
Ia menyebut sejumlah negara yang dinilai memiliki potensi penularan tinggi yakni Amerika Serikat dan Turki.
Baca juga: Kasus COVID-19 melandai, Luhut ingatkan agar tak berpuas diri
"Terdapat beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Turki, itu juga dalam kategori cukup tinggi," imbuhnya.
Luhut juga memastikan proses karantina selama 8 hati untuk mereka yang baru datang dari luar negeri tetap dilakukan. Menurut dia, hal itu dilakukan atas saran epidemiolog.
"Karena hasil epidemiolog, itu dua hari kelihatan reaksi kalau dia (seseorang) kena varian delta ini. Kita masih cukup oke dengan (ketentuan) itu," ujarnya.
Luhut mengatakan pemerintah pun tegas langsung melakukan karantina bagi mereka yang datang dari luar negeri, bahkan jika mereka datang dari daerah dengan tingkat penularan rendah.
Baca juga: Luhut ungkap strategi pulihkan sektor parekraf di tengah pandemi
"Dari Saudi Arabia juga tingkat di sana rendah, jadi dalam perjalanan kena, itu langsung kita bawa dikarantina. Jadi sekarang tidak diperiksa di airport, langsung bawa ke karantina," katanya.
Lebih lanjut, sebagai langkah antisipasi, pemerintah juga akan mengatur jadwal kedatangan penerbangan dari luar negeri. Hal itu dilakukan untuk mencegah penumpukan dan berpotensi menyebabkan penularan.
"Penerbangan yang datang dari luar negeri akan diatur kedatangaannya supaya tidak terjadi penumpukan. Ini untuk menghindari juga hal lain," pungkas Luhut.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021