"Semoga semua tahapan berjalan lancar sehingga Hutan Kota Pondok Rajeg dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat demi terwujudnya Kabupaten Bogor yang nyaman," ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor Asnan di Cibinong, Bogor, Senin.
Menurutnya, pembangunan hutan kota di atas lahan seluas 2.700 meter persegi itu untuk memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau (RTH) di Kabupaten Bogor.
Sedikitnya ada 300 bibit pohon jenis sengon dan trembesi yang ditanam di Pondok Rajeg. Hanya saja, itu baru merupakan uji coba terlebih dahulu selama satu tahun untuk mengukur kesuburan tanah, mengingat lahannya sempat digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.
Sementara, Sekretaris Jenderal Yayasan Korindo, Seo Jeong Sik mengatakan tahapan uji coba ditargetkan berakhir pada September 2022. Menurutnya, dalam kurun waktu tersebut, Korindo bersama Pemkab Bogor akan melakukan pengawasan secara intensif.
Dirinya berharap proses uji coba berjalan dengan lancar dan menunjukkan hasil yang baik sehingga proses penanaman dapat dilanjutkan di keseluruhan lahan.
"Dengan begitu, keberadaan Hutan Kota Pondok Rajeg bisa segera memberikan manfaat untuk masyarakat. Kegiatan uji coba penanaman ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara Pemkab Bogor dengan Yayasan Korindo yang dilakukan di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor pada Senin (13/9) lalu," tutur Seo Jeong Sik.
Ia menyebutkan bahwa proses uji coba menjadi bagian dari studi kelayakan, karena karakteristik lahan di Hutan Kota Pondok Rajeg cenderung lunak, berbeda dengan Hutan Kota Pakansari maupun area terbuka hijau lainnya yang sudah dibangun oleh Korindo.
"Uji coba penanaman ini kami lakukan di tiga zona, yakni bagian selatan, tengah dan utara. Setiap zona memiliki luas 900 meter persegi yang ditanami 100 pohon sengon dan trembesi. Secara total, area uji tanam mencapai 2.700 meter persegi dengan 300 pohon yang ditanam," tuturnya.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021