Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia terpangkas 0,62 persen menjadi diperdagangkan di 7.338,50 poin pada pukul 01.00 GMT. Indeks acuan ditutup 0,57 persen lebih tinggi pada Senin (27/9).
Saham-saham teknologi jatuh 2,2 persen dan memperpanjang kerugian untuk hari ketiga, setelah mengikuti Indeks Kompoisit Nasdaq di Wall Street lebih rendah dengan investor berpaling ke saham murah karena saham teknologi dirugikan oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah.
Megaport anjlok 3,3 persen, memimpin kerugian dalam indeks teknologi, diikuti oleh Appen yang terpuruk 3,4 persen.
Saham kelas berat sektor teknologi, Afterpay, melemah 0,8 persen mencapai level terendah hampir satu minggu dan berada di jalur untuk kerugian sesi kedua berturut-turut.
Saham-saham terkait emas merosot sebanyak 3,1 persen ke level terendah sejak Maret 2020, setelah dolar yang lebih kuat dan imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Penambang emas Ora Banda Mining dan Evolution Mining masing-masing anjlok 4,3 persen dan 3,9 persen, memimpin penurunan indeks.
Indeks logam dan pertambangan juga merosot 1,4 persen setelah harga logam industri turun karena pembatasan listrik di konsumen utama China terus menekan permintaan.
Penambangan kelas berat Rio Tinto, BHP Group dan Fortescue Metals Group turun antara 1,1 persen dan 2,1 persen.
Saham-saham energi melawan tren, mencetak kenaikan 3,2 persen, mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua bulan karena harga minyak menguat.
Beach Energy melambung 7,3 persen, memimpin kenaikan indeks sementara Whitehaven Coal dan Woodside Petroleum masing-masing melonjak 4,2 persen dan 3,9 persen.
Sektor keuangan menguat 0,4 persen dengan bank "Empat Besar" naik antara 0,2 persen dan 2,0 persen.
Sementara itu, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru melemah 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 13.221,30 poin.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021