• Beranda
  • Berita
  • Ketua AGI: Industri gim Indonesia sangat potensial dikembangkan

Ketua AGI: Industri gim Indonesia sangat potensial dikembangkan

28 September 2021 14:32 WIB
Ketua AGI: Industri gim Indonesia sangat potensial dikembangkan
Tangkapan layar Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara virtual, Jakarta, Selasa (28/9). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas

Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno mengatakan industri gim di Indonesia sangat potensial untuk terus dikembangkan karena banyak memiliki talenta dalam memproduksi gim berskala internasional.

"Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan industri gim tercepat di dunia. Saat ini pertumbuhannya kali lipat dan bahkan menjadi negara peringkat 16 pasar gim terbesar gim di dunia," kata Cipto Adiguno dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara virtual, Jakarta, Selasa.

Menurut Cipto, pemerintah telah banyak mendukung industri gim melalui push strategy yaitu strategi untuk menumbuhkan talenta dan menumbuhkan kemampuan guna dapat membuat produk-produk yang berkualitas.

"Saat ini dengan talenta-talenta yang ada kita dengan mudah mengkespor konten kita ke seluruh dunia,” ujanya.
Baca juga: Menparekraf dorong pengembangan industri gim lokal
Baca juga: Industri gim alami kenaikan di tengah pandemi virus corona

Untuk mengembangkan industri gim di Indonesia tambahnya,  dibutuhkan pull strategy yaitu strategi yang ditujukan antara lain untuk menciptakan sebuah perusahaan besar yang mengatrol industri gim di Tanah Air. Sehingga memunculkan trickle down effect, di antaranya penyerapan tenaga kerja yang meningkat dan pengembangan kualitas talenta.

“Orang Indonesia setiap tahun menghabiskan Rp25 triliun-Rp30 triliun setiap tahun untuk industri gim.  Di tahun 2020, diperkirakan naiknya 32 persen,” papar Cipto.

Beberapa penyebabnya cepatnya pertumbuhan gim tersebut antara lain penetrasi internet yang lebih baik, harga handphone murah, dan gim menjadi hiburan yang mudah diperoleh.

Berkat dukungan pemerintah, akunya, industri gim Indonesia mengalami pertumbuhan pesat Compound Annual Growth Rate (​​​​​CAGR) atau tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 51 persen dari tahun 2018-2019 yang lalu. Pada tahun 2020, diperkirakan menghasilkan 8,64 juta dolar AS namun hanya 0,49 persen dari pangsa pasar.

“Hingga 2025, kita tetap akan menjadi market (karena masih kecil tingkat persentasenya). Industri gim Indonesia itu sebagian besar duitnya pergi ke luar negeri atau 99,5 persen dari Rp25 triliun yang diperoleh pergi ke luar negeri,” terang Cipto.

Ia membandingkan industri gim di Indonesia dengan sejumlah negara yang juga memiliki pertumbuhan gim cukup tinggi.

Di Polandia,  3 dari 13 perusahaan terbesar merupakan perusahaan gim dengan level yang dianggap seukuran layaknya perusahaan bank atau perminyakan.

Selain itu, 96 persen penghasilan industri berasal dari ekspor dan menghasilkan 9.700 lapangan kerja. “Itu baru yang produksi, belum termasuk yang marketing, manajemen, dan lain-lain,” paparnya.

Kemajuan perusahaan gim di Polandia dinilai karena pengaruh sebuah unikorn gim yang mengatrol seluruh industri sehingga dapat bertumbuh secara stabil.

Begitu pula di Korea Selatan (Korsel), lanjutnya, industri gim di negara tersebut menghasilkan hampir 20 miliar dolar AS per tahun.

Cipto menerangkan, hanya 2 persen dari pasar di Korsel yang bermain gim asing dan sisanya main gim lokal sehingga mampu menciptakan 90.000 lapangan pekerjaan bagi masyarakat negara tersebut.
Baca juga: Industri gim Indonesia diprediksi masuk lima besar dunia pada 2030

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021