Saham-saham Jepang berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa, karena kerugian besar pada pembuat chip dan jasa pengiriman melampaui harapan investor untuk momentum pertumbuhan ekonomi yang stabil di bawah kepemimpinan politik baru menjelang pemilihan partai yang berkuasa.Kerugian berkurang karena para investor telah menyadari Jepang adalah pasar pilihan global saat ini,
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,19 persen atau 56,10 poin menjadi ditutup pada 30.183,96 poin, setelah jatuh sebanyak 0,78 persen di awal sesi. Indeks Topix yang lebih luas turun tipis 0,29 persen atau 5,97 poin, menjadi menetap di 2.081,77 poin.
"Kerugian berkurang karena para investor telah menyadari Jepang adalah pasar pilihan global saat ini," kata Shigetoshi Kamada, Manajer Umum Departemen Riset Tachibana Securities.
“China memiliki risiko lebih besar karena masalah utang Evergrande, dan ekonomi AS mungkin telah mencapai puncaknya. Prospek politik Jerman belum jelas.”
Nikkei naik lebih dari 7,0 persen sejauh bulan ini menjelang pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal, yang secara efektif akan menjadi perdana menteri baru.
Terlepas dari siapa yang menjadi perdana menteri, investor sekarang yakin bahwa basis politik Jepang akan stabil di bawah koalisi saat ini, tambah Kamada.
Baca juga: Saham Jepang jatuh terseret pembuat chip dan jasa pengiriman
Pertumbuhan ekonomi Jepang dapat meningkat karena negara itu akan mencabut keadaan darurat Virus Corona di semua wilayah pada Kamis (29/9/2021) di tengah penurunan infeksi COVID-19.
Produsen chip kelas berat Advantest kehilangan 3,57 persen, Tokyo Electron tergelincir 1,05 persen dan Shin-Etsu Chemical kehilangan 1,47 persen.
Perusahaan jasa pengiriman memimpin penurunan di antara 33 sub-indeks Bursa Efek Tokyo dengan merosot 8,61 persen.
Kawasaki Kisen Kaisha terperosok 14,45 persen, menjadikannya persentase penurunan terbesar di Nikkei, diikuti oleh Nippon Yusen yang kehilangan 8,18 persen dan Mitsui OSK Lines turun 7,04 persen.
Perusahaan eksplorasi minyak naik paling banyak dengan Inpex terangkat 4,2 persen dan Japan Petroleum Exploration naik 1,33 persen.
Baca juga: Saham Korsel jatuh, pasar khawatir Evergrande dan krisis listrik China
Baca juga: Saham Australia anjlok, krisis listrik China seret saham tambang
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021