Karena dilaksanakan secara virtual, jadi sehari bisa pindah-pindah dengan cepat. Sementara kalau edukasi mesti datang fisik, pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya sulit sehingga sehari hanya bisa satu sampai dua edukasi
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara mengatakan kegiatan edukasi literasi keuangan mengalami peningkatan di tengah COVID-19 hingga mencapai 1.000 kegiatan sepanjang semester I 2021.
“Karena dilaksanakan secara virtual, jadi sehari bisa pindah-pindah dengan cepat. Sementara kalau edukasi mesti datang fisik, pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya sulit sehingga sehari hanya bisa satu sampai dua edukasi,” kata Tirta dalam media briefing secara daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Kegiatan edukasi literasi keuangan ini tetap dilakukan di tengah COVID-19 agar target inklusi keuangan sebesar 90 persen dapat tercapai pada 2024.
Selain lebih efektif, menurut Tirta, edukasi yang dilaksanakan secara daring juga dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Sepanjang semester I 2021 OJK juga telah membuat hingga 295 konten materi edukasi keuangan untuk masyarakat. Saat ini, OJK tengah menyelesaikan modul learning management system yang nantinya dapat diakses secara mandiri di server OJK oleh masyarakat yang ingin mempelajari tentang keuangan.
Baca juga: OJK ajak ekosistem keuangan digital tingkatkan literasi dan inklusi
Hanya saja, Tirta mengakui bahwa OJK masih sulit melakukan edukasi literasi keuangan secara daring di daerah-daerah dengan jaringan internet yang belum baik. Di samping itu, tidak semua masyarakat memiliki fasilitas untuk mengikuti edukasi daring.
“Jadi harus difasilitasi oleh kelompok-kelompok, misalnya dengan menggunakan satu ponsel yang digunakan bersama-sama untuk mendengarkan edukasinya,” kata Tirta.
Di tengah COVID-19, OJK juga tetap mewajibkan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) melakukan edukasi setidaknya satu tahun sekali untuk masyarakat di sekitar kantor mereka. LJK yang belum mampu melaksanakan edukasinya secara langsung karena pandemi COVID-19, dapat melaksanakannya secara virtual.
“Kemudian kami juga melakukan edukasi melalui media sosial, baik Instagram, Twitter, dan yang lain. Ini agar edukasi semakin masif dan menjangkau semakin banyak orang,” ujarnya.
Baca juga: OJK dukung literasi dan inklusi digital hingga ke desa
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021